Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
29 C
Jakarta
20 Juli 2024, 20:15 PM WIB

CATAT! Kabupaten Buleleng Dijatah 215 Titik Internet Gratis

SINGARAJA– Pemkab Buleleng mendapat jatah 215 titik internet gratis dari Pemprov Bali. Ratusan titik internet gratis itu akan dipasang di desa adat, puskesmas, serta objek wisata yang ada di seantero Buleleng.

 

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, pada tahun 2022 mendatang Pemprov Bali telah mengalokasikan dana sebanyak Rp 1,27 miliar untuk penyediaan akses internet di Buleleng.

 

“Dengan dana sebanyak itu bisa digunakan untuk 215 titik. Kami prioritaskan untuk desa adat, puskesmas, dan objek wisata yang ada di Buleleng,” kata Suwarmawan saat ditemui di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Senin (27/12) siang.

 

Menurut Suwarmawan akses internet itu akan dipasang di 169 balai desa adat, 20 puskesmas, dan 26 objek wisata. Sebenarnya Dinas Kominfo Santi Buleleng mengusulkan tambahan titik pemasangan internet gratis. Terutama di objek wisata. Mengingat di Buleleng ada 32 objek wisata prioritas.

 

Hanya saja usulan itu belum dapat dipenuhi oleh Pemprov Bali, karena keterbatasan anggaran. “Kami akan usulkan kembali saat pertengahan tahun. Mudah-mudahan bisa ditambah lagi. Menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut Suwarmawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggenjot survey pemasangan internet gratis itu. Dari 215 titik yang tersedia, sebagian besar di antaranya terpaksa dilayani dengan layanan wireless. Sebab layanan fiber optic belum mampu menembus ke pelosok-pelosok desa.

 

Selain itu dari 215 titik yang tersedia, ada 2 titik lokasi layanan yang belum bisa ditembus akses internet. Masing-masing di Balai Desa Adat Pacung dan Balai Desa Adat Tajun. Pihak penyedia jasa belum menemukan operator internet yang bisa melayani internet dengan kecepatan yang standar.

 

“Standar kami kan minimal itu kecepatan 20 Mbps. Nah di dua lokasi itu belum ada provider internet yang sanggup. Kami minta pada penyedia jasa agar diupayakan. Karena layanan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita,” demikian Suwarmawan.

 

SINGARAJA– Pemkab Buleleng mendapat jatah 215 titik internet gratis dari Pemprov Bali. Ratusan titik internet gratis itu akan dipasang di desa adat, puskesmas, serta objek wisata yang ada di seantero Buleleng.

 

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, pada tahun 2022 mendatang Pemprov Bali telah mengalokasikan dana sebanyak Rp 1,27 miliar untuk penyediaan akses internet di Buleleng.

 

“Dengan dana sebanyak itu bisa digunakan untuk 215 titik. Kami prioritaskan untuk desa adat, puskesmas, dan objek wisata yang ada di Buleleng,” kata Suwarmawan saat ditemui di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Senin (27/12) siang.

 

Menurut Suwarmawan akses internet itu akan dipasang di 169 balai desa adat, 20 puskesmas, dan 26 objek wisata. Sebenarnya Dinas Kominfo Santi Buleleng mengusulkan tambahan titik pemasangan internet gratis. Terutama di objek wisata. Mengingat di Buleleng ada 32 objek wisata prioritas.

 

Hanya saja usulan itu belum dapat dipenuhi oleh Pemprov Bali, karena keterbatasan anggaran. “Kami akan usulkan kembali saat pertengahan tahun. Mudah-mudahan bisa ditambah lagi. Menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut Suwarmawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggenjot survey pemasangan internet gratis itu. Dari 215 titik yang tersedia, sebagian besar di antaranya terpaksa dilayani dengan layanan wireless. Sebab layanan fiber optic belum mampu menembus ke pelosok-pelosok desa.

 

Selain itu dari 215 titik yang tersedia, ada 2 titik lokasi layanan yang belum bisa ditembus akses internet. Masing-masing di Balai Desa Adat Pacung dan Balai Desa Adat Tajun. Pihak penyedia jasa belum menemukan operator internet yang bisa melayani internet dengan kecepatan yang standar.

 

“Standar kami kan minimal itu kecepatan 20 Mbps. Nah di dua lokasi itu belum ada provider internet yang sanggup. Kami minta pada penyedia jasa agar diupayakan. Karena layanan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita,” demikian Suwarmawan.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/