26.9 C
Jakarta
31 Oktober 2024, 1:35 AM WIB

Disbud Buleleng Siapkan Pemandu Wisata Budaya

 

SINGARAJA– Dinas Kebudayaan Buleleng akan menyiapkan pemandu wisata khusus bidang budaya. Pemandu itu akan bertugas di situs cagar budaya. Sehingga pemandu dapat memberikan informasi yang komprehensif pada pengunjung situs budaya.

 

Saat ini Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov Bali, telah merekomendasikan dua situs cagar budaya untuk ditetapkan dalam SK Bupati. Yakni Situs Cagar Budaya Nyoman Rai Srimben di Kelurahan Paket Agung, serta Situs Masjid Agung Jami Singaraja di Kelurahan Kampung Kajanan.

 

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, penetapan situs cagar budaya itu harus diikuti dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM). Sebab situs cagar budaya itu akan menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisata. Apabila tidak disiapkan SDM yang mumpuni, ia khawatir informasi mengenai cagar budaya itu akan simpang siur.

 

“Kami sudah siapkan program penguatan kapasitas SDM. Jadi sebelum penetapan SDM yang memandu wisata cagar budaya ini harus sudah siap,” kata Dody saat ditemui di ruang kerjanya Senin kemarin (24/12).

 

Menurutnya SDM pemandu wisata itu akan diambil dari masyarakat setempat. Untuk Situs Cagar Budaya Rai Srimben misalnya. Pemandu akan diambil dari internal keluarga besar Rai Srimben yang kini bermukim di Lingkungan Bale Agung.

 

Sementara untuk pemandu di Situs Masjid Agung Jami Singaraja, rencananya akan diambil dari pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat. Hal itu juga telah dikomunikasikan oleh Disdbud Buleleng.

 

Lebih lanjut Dody mengatakan, pemandu itu akan dilatih menyampaikan narasi yang sesuai terkait kondisi situs cagar budaya. Baik itu melalui narasi yang telah disusun Tim Ahli Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, maupun melalui cerita-cerita turun temurun yang didapat oleh masyarakat setempat.

 

“Sehingga pengunjung itu mendapat masukan informasi yang benar dan sesuai. Narasi yang disusun itu kan sudah berdasar kajian para ahli, budayawan dan sejarawan. Kami yakin ini akan mendukung pengembangan wisata sejarah dan budaya di Buleleng,” tandasnya.

 

 

 

SINGARAJA– Dinas Kebudayaan Buleleng akan menyiapkan pemandu wisata khusus bidang budaya. Pemandu itu akan bertugas di situs cagar budaya. Sehingga pemandu dapat memberikan informasi yang komprehensif pada pengunjung situs budaya.

 

Saat ini Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov Bali, telah merekomendasikan dua situs cagar budaya untuk ditetapkan dalam SK Bupati. Yakni Situs Cagar Budaya Nyoman Rai Srimben di Kelurahan Paket Agung, serta Situs Masjid Agung Jami Singaraja di Kelurahan Kampung Kajanan.

 

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, penetapan situs cagar budaya itu harus diikuti dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM). Sebab situs cagar budaya itu akan menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisata. Apabila tidak disiapkan SDM yang mumpuni, ia khawatir informasi mengenai cagar budaya itu akan simpang siur.

 

“Kami sudah siapkan program penguatan kapasitas SDM. Jadi sebelum penetapan SDM yang memandu wisata cagar budaya ini harus sudah siap,” kata Dody saat ditemui di ruang kerjanya Senin kemarin (24/12).

 

Menurutnya SDM pemandu wisata itu akan diambil dari masyarakat setempat. Untuk Situs Cagar Budaya Rai Srimben misalnya. Pemandu akan diambil dari internal keluarga besar Rai Srimben yang kini bermukim di Lingkungan Bale Agung.

 

Sementara untuk pemandu di Situs Masjid Agung Jami Singaraja, rencananya akan diambil dari pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat. Hal itu juga telah dikomunikasikan oleh Disdbud Buleleng.

 

Lebih lanjut Dody mengatakan, pemandu itu akan dilatih menyampaikan narasi yang sesuai terkait kondisi situs cagar budaya. Baik itu melalui narasi yang telah disusun Tim Ahli Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, maupun melalui cerita-cerita turun temurun yang didapat oleh masyarakat setempat.

 

“Sehingga pengunjung itu mendapat masukan informasi yang benar dan sesuai. Narasi yang disusun itu kan sudah berdasar kajian para ahli, budayawan dan sejarawan. Kami yakin ini akan mendukung pengembangan wisata sejarah dan budaya di Buleleng,” tandasnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/