28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:50 AM WIB

Tersambar Petir, Rumah Warga di Pengumbengan Hancur

NEGARA – Hujan deras disertai petir menyebabkan sebuah rumah di Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa (29/1) dini hari hancur berantakan.

Rumah milik Syaifullah, 55, warga Dusun Ketapang itu, hancur tersambar petir.

Seperti dibenarkan Sugiarti, 45, istri Syaifullah. Ditemui di rumahnya, ia mengaku jika saat petir menyambar, dirinya dan keluarga sedang terlelap tidur di kamar

“Saat petir menyambar, suara keras memekakkan telinga membuat kami terbangun. Dan saat kami bangun api memenuhi seluruh ruangan,”terangnya.

Bahkan akibat sambaran petir, Anak Sugiarti, Anggi Saidayanti,14, tertimpa genting yang jatuh. “Saya jalan merangkak keluar dari rumah,” kata Sugiarti, ditemui di rumahnya.

Bahkan tak hanya genting yang rontok, dengan kaca jendela bagian depan dan samping pecah, listrik rumah saat petir menyambar juga langsung padam. Sugiarti dan suaminya baru mengetahui kondisi rumahnya berantakan setelah keluar dari rumah. “Karena gelap, baru tahu rumah sudah rusak semua,” imbuhnya.

Selanjutnya, atas kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Selasa pagi mendatangi rumah korban untuk melakukan pendataan dan membantu membersihkan rumah dari pecahan kaca dan reruntuhan genting.

 “Kami akan mengusulkan bantuan hibah bansos untuk perbaikan rumah korban,” kata Kalaksa BPBD Jembrana Ketut Eko Susilo Artha Permana.

Selain menyambar rumah warga, petir juga menyambar jaringan kabel listrik PLN di Desa Pengambengan.

Sebanyak tugas gawang kabel PLN jatuh dan menyebabkan pemadaman di wilayah Desa Pengambengan. 

“Baru selesai penormalan jam 6 pagi,” kata manager unit layanan pelanggan PLN Negara Ida Bagus Respati. 

NEGARA – Hujan deras disertai petir menyebabkan sebuah rumah di Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa (29/1) dini hari hancur berantakan.

Rumah milik Syaifullah, 55, warga Dusun Ketapang itu, hancur tersambar petir.

Seperti dibenarkan Sugiarti, 45, istri Syaifullah. Ditemui di rumahnya, ia mengaku jika saat petir menyambar, dirinya dan keluarga sedang terlelap tidur di kamar

“Saat petir menyambar, suara keras memekakkan telinga membuat kami terbangun. Dan saat kami bangun api memenuhi seluruh ruangan,”terangnya.

Bahkan akibat sambaran petir, Anak Sugiarti, Anggi Saidayanti,14, tertimpa genting yang jatuh. “Saya jalan merangkak keluar dari rumah,” kata Sugiarti, ditemui di rumahnya.

Bahkan tak hanya genting yang rontok, dengan kaca jendela bagian depan dan samping pecah, listrik rumah saat petir menyambar juga langsung padam. Sugiarti dan suaminya baru mengetahui kondisi rumahnya berantakan setelah keluar dari rumah. “Karena gelap, baru tahu rumah sudah rusak semua,” imbuhnya.

Selanjutnya, atas kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Selasa pagi mendatangi rumah korban untuk melakukan pendataan dan membantu membersihkan rumah dari pecahan kaca dan reruntuhan genting.

 “Kami akan mengusulkan bantuan hibah bansos untuk perbaikan rumah korban,” kata Kalaksa BPBD Jembrana Ketut Eko Susilo Artha Permana.

Selain menyambar rumah warga, petir juga menyambar jaringan kabel listrik PLN di Desa Pengambengan.

Sebanyak tugas gawang kabel PLN jatuh dan menyebabkan pemadaman di wilayah Desa Pengambengan. 

“Baru selesai penormalan jam 6 pagi,” kata manager unit layanan pelanggan PLN Negara Ida Bagus Respati. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/