33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:07 PM WIB

Tambah Ruang Isolasi, RS Buleleng Antisipasi Gelombang II Kasus Covid

SINGARAJA – Direksi di RSUD Buleleng akhirnya memutuskan menambah ketersediaan ruang isolasi untuk pasien covid-19.

Keputusan itu diambil setelah direksi melakukan pertemuan dengan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng kemarin.

Saat ini sebenarnya RSUD Buleleng telah menyediakan 51 unit tempat tidur bagi pasien covid-19. Sementara tempat tidur yang terisi pasien sebanyak 11 unit, atau sekitar 21,5 persen dari total kapasitas keseluruhan.

Dirut RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD mengatakan sejak sepekan terakhir ada tren peningkatan jumlah pasien.

Sehingga harus dilakukan langkah mitigasi. Salah satu langkah yang diambil ialah menambah kapasitas ruang perawatan bagi pasien covid-19.

“Saat ini sebenarnya sudah tersedia 51 unit tempat tidur. Tapi mengantisipasi ledakan kasus, kami akan siapkan tambahan tempat tidur,” kata Arya.

Menurutnya, secara fleksibel manajemen rumah sakit bisa menyulap 20-30 tempat tidur lagi menjadi ruang rawat inap khusus pasien covid-19. Sejumlah bangsal akan disulap menjadi ruang rawat pasien khusus covid-19.

“Mudah-mudahan sih tambahan tempat tidur ini tidak sampai kami gunakan. Tapi kalau terjadi hal yang di luar dugaan, terjadi lonjakan kasus yang sangat tinggi, kami sudah siap menampung,” tegasnya.

Nantinya RSUD Buleleng hanya akan diperuntukkan bagi pasien covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

Sementara pasien dengan status asimtomatik (tanpa gejala, Red) maupun gejala ringan, akan menjalani isolasi mandiri atau isolasi terpusat pada fasilitas yang telah disiapkan.

Di sisi lain Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pihaknya harus menyiapkan langkah mitigasi sejak dini.

Sebab lonjakan kasus yang terjadi di luar Bali cukup mengkhawatirkan. Ia tak mau sistem layanan kesehatan mengalami kelumpuhan, hanya karena satgas tidak siap mengantisipasi lonjakan kasus.

“Makanya kami minta pada Dirut RSUD agar menyiapkan langkah itu. Dengan tambahan tempat tidur, itu bisa 71 sampai 81 tempat tidur.

Kami rasa kondisi itu relatif aman. Kalau terjadi fluktuasi lagi, kami akan siapkan skema lainnya,” kata Suyasa.

SINGARAJA – Direksi di RSUD Buleleng akhirnya memutuskan menambah ketersediaan ruang isolasi untuk pasien covid-19.

Keputusan itu diambil setelah direksi melakukan pertemuan dengan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng kemarin.

Saat ini sebenarnya RSUD Buleleng telah menyediakan 51 unit tempat tidur bagi pasien covid-19. Sementara tempat tidur yang terisi pasien sebanyak 11 unit, atau sekitar 21,5 persen dari total kapasitas keseluruhan.

Dirut RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD mengatakan sejak sepekan terakhir ada tren peningkatan jumlah pasien.

Sehingga harus dilakukan langkah mitigasi. Salah satu langkah yang diambil ialah menambah kapasitas ruang perawatan bagi pasien covid-19.

“Saat ini sebenarnya sudah tersedia 51 unit tempat tidur. Tapi mengantisipasi ledakan kasus, kami akan siapkan tambahan tempat tidur,” kata Arya.

Menurutnya, secara fleksibel manajemen rumah sakit bisa menyulap 20-30 tempat tidur lagi menjadi ruang rawat inap khusus pasien covid-19. Sejumlah bangsal akan disulap menjadi ruang rawat pasien khusus covid-19.

“Mudah-mudahan sih tambahan tempat tidur ini tidak sampai kami gunakan. Tapi kalau terjadi hal yang di luar dugaan, terjadi lonjakan kasus yang sangat tinggi, kami sudah siap menampung,” tegasnya.

Nantinya RSUD Buleleng hanya akan diperuntukkan bagi pasien covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

Sementara pasien dengan status asimtomatik (tanpa gejala, Red) maupun gejala ringan, akan menjalani isolasi mandiri atau isolasi terpusat pada fasilitas yang telah disiapkan.

Di sisi lain Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pihaknya harus menyiapkan langkah mitigasi sejak dini.

Sebab lonjakan kasus yang terjadi di luar Bali cukup mengkhawatirkan. Ia tak mau sistem layanan kesehatan mengalami kelumpuhan, hanya karena satgas tidak siap mengantisipasi lonjakan kasus.

“Makanya kami minta pada Dirut RSUD agar menyiapkan langkah itu. Dengan tambahan tempat tidur, itu bisa 71 sampai 81 tempat tidur.

Kami rasa kondisi itu relatif aman. Kalau terjadi fluktuasi lagi, kami akan siapkan skema lainnya,” kata Suyasa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/