SINGARAJA – Kabupaten Buleleng hingga kini masih berada dalam zona oranye peta sebaran covid-19. Padahal, selama beberapa bulan terakhir, Buleleng selalu berada dalam zona hijau.
Namun pada awal Agustus lalu, posisi Buleleng langsung melorot ke posisi oranye. Hal itu merujuk pada peta risiko yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19.
Dalam peta risiko itu, ada 222 daerah yang masuk dalam zona oranye atau zona risiko sedang. Seluruh kabupaten/kota di Bali masih berada dalam zona tersebut.
Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra mengatakan, bila merujuk peta risiko, Buleleng memang berada dalam zona oranye.
Posisi Buleleng langsung anjlok dari zona hijau ke zona oranye. Penyebabnya ialah terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif dan terjadi peningkatan kasus kematian covid-19.
Bila merujuk data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng, dalam sebulan terakhir ada 3 orang pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
Sebanyak 2 orang di antaranya berasal dari Kecamatan Sawan dan 1 orang lainnya dari Kecamatan Buleleng.
“Sebenarnya menurut studi epidemiologi, kasus kita di Buleleng masih bisa dikendalikan. Tingkat kesembuhan juga besar.
Hari ini (kemarin, Red) kita ada di angka 97,3 persen. Hanya saja memang ada kasus kematian sebulan ini, sehingga derajatnya meningkat,” kata Sutjidra.