33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:33 PM WIB

Penyaluran Bantuan Mesin BBG Diwarnai Protes Nelayan, Ini Pemicunya…

RadarBali.com – Penyaluran bantuan mesin tempel berbahan bakar gas (BBG) untuk nelayan di Desa Pengambengan, Sabtu (28/10) kemarin, diwarnai dengan aksi protes nelayan yang tidak mendapat bantuan.

Bahkan ada yang menuding, data penerima bantuan tidak valid karena ada yang bukan nelayan justru mendapat bantuan mesin tempel.

Untungnya, protes yang dilakukan nelayan tersebut tidak mengganggu proses penyaluran bantuan, karena hanya disampaikan melalui kelompok kecil nelayan yang datang ke lokasi penyaluran di Dusun Ketapang Lampu, Desa Pengambengan.

Mereka yang tidak menerima bantuan membuat kelompok kecil membicarakan masalah bantuan. Setiap orang yang menerima bantuan diamati, untuk memastikan penerima bantuan benar-benar nelayan.

“Saya nelayan, tapi tidak dapat bantuan. Tapi ada yang hanya pengurus kapal dapat bantuan,” kata salah satu nelayan.

Menyadari ada suara-suara sumbang tersebut, penyuluh nelayan yang mendampingi petugas yang memberikan bantuan menegaskan melalui pengeras suara bahwa data penerima bantuan sudah benar.

Pemberian bantuan ini sudah melalui proses validasi data dan verifikasi, sehingga kecil kemungkinan untuk salah sasaran.

”Masyarakat harus jujur, kalau memang bukan nelayan jangan meminta bantuan,” tegas salah satu penyuluh.

Koordinator penyuluh perikanan Jembrana Komang Gede Nuarta ditemui di lokasi penyaluran mesin tempel untuk nelayan menyadari ada sejumlah nelayan yang protes karena tidak mendapat bantuan mesin tempel.

Menurutnya, khusus untuk nelayan Desa Pengambengan, mesin tempel bantuan yang diberikan sebanyak 372 unit.

“Memang belum semua nelayan memperoleh bantuan, karena mesin terbatas sedangkan jumlah nelayan di sini (Pengambengan) sangat banyak, “ terangnya.

Menurutnya, penerima bantuan adalah yang menerima bantuan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Di antaranya, memiliki jukung dengan mesin bensin di bawah 13 PK, memiliki kartu nelayan, alat tangkap ramah lingkungan dan nelayan aktif.

Pihaknya akan melakukan pendataan lagi agar nelayan yang belum mendapat bantuan mesin tempel ini bisa diusulkan untuk program berikutnya.

Perbekel Pengambengan Samsul Anam menegaskan, bahwa nelayan yang menerima bantuan ini sudah melalui proses verifikasi agar tepat sasaran.

Pihaknya memastikan nelayan yang menerima bantuan ini sudah memenuhi syarat sebagai penerima. “Datanya sudah valid, nelayan yang sudah pernah menerima bantuan tidak mungkin menerima lagi,“ tegasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa mengatakan, mesin tempel perahu bantuan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk nelayan Pengambengan sebanyak 372 unit atau sekitar 10 persen dari 1.305 unit mesin tempel konversi dari BBM ke BBG.

Menurutnya, penerima bantuan sudah melalui proses verifikasi dari Kementerian ESDM sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Kementerian ESDM akan memberikan bantuan lagi tahun 2018, sekitar 40 ribu mesin tempel di bagi ke nelayan.

Pihaknya sudah mengusulkan agar mendapat lagi bantuan. “Kami sudah minta tambahan bantuan mesin ke kementerian,”pungkasnya. 

RadarBali.com – Penyaluran bantuan mesin tempel berbahan bakar gas (BBG) untuk nelayan di Desa Pengambengan, Sabtu (28/10) kemarin, diwarnai dengan aksi protes nelayan yang tidak mendapat bantuan.

Bahkan ada yang menuding, data penerima bantuan tidak valid karena ada yang bukan nelayan justru mendapat bantuan mesin tempel.

Untungnya, protes yang dilakukan nelayan tersebut tidak mengganggu proses penyaluran bantuan, karena hanya disampaikan melalui kelompok kecil nelayan yang datang ke lokasi penyaluran di Dusun Ketapang Lampu, Desa Pengambengan.

Mereka yang tidak menerima bantuan membuat kelompok kecil membicarakan masalah bantuan. Setiap orang yang menerima bantuan diamati, untuk memastikan penerima bantuan benar-benar nelayan.

“Saya nelayan, tapi tidak dapat bantuan. Tapi ada yang hanya pengurus kapal dapat bantuan,” kata salah satu nelayan.

Menyadari ada suara-suara sumbang tersebut, penyuluh nelayan yang mendampingi petugas yang memberikan bantuan menegaskan melalui pengeras suara bahwa data penerima bantuan sudah benar.

Pemberian bantuan ini sudah melalui proses validasi data dan verifikasi, sehingga kecil kemungkinan untuk salah sasaran.

”Masyarakat harus jujur, kalau memang bukan nelayan jangan meminta bantuan,” tegas salah satu penyuluh.

Koordinator penyuluh perikanan Jembrana Komang Gede Nuarta ditemui di lokasi penyaluran mesin tempel untuk nelayan menyadari ada sejumlah nelayan yang protes karena tidak mendapat bantuan mesin tempel.

Menurutnya, khusus untuk nelayan Desa Pengambengan, mesin tempel bantuan yang diberikan sebanyak 372 unit.

“Memang belum semua nelayan memperoleh bantuan, karena mesin terbatas sedangkan jumlah nelayan di sini (Pengambengan) sangat banyak, “ terangnya.

Menurutnya, penerima bantuan adalah yang menerima bantuan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Di antaranya, memiliki jukung dengan mesin bensin di bawah 13 PK, memiliki kartu nelayan, alat tangkap ramah lingkungan dan nelayan aktif.

Pihaknya akan melakukan pendataan lagi agar nelayan yang belum mendapat bantuan mesin tempel ini bisa diusulkan untuk program berikutnya.

Perbekel Pengambengan Samsul Anam menegaskan, bahwa nelayan yang menerima bantuan ini sudah melalui proses verifikasi agar tepat sasaran.

Pihaknya memastikan nelayan yang menerima bantuan ini sudah memenuhi syarat sebagai penerima. “Datanya sudah valid, nelayan yang sudah pernah menerima bantuan tidak mungkin menerima lagi,“ tegasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa mengatakan, mesin tempel perahu bantuan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk nelayan Pengambengan sebanyak 372 unit atau sekitar 10 persen dari 1.305 unit mesin tempel konversi dari BBM ke BBG.

Menurutnya, penerima bantuan sudah melalui proses verifikasi dari Kementerian ESDM sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Kementerian ESDM akan memberikan bantuan lagi tahun 2018, sekitar 40 ribu mesin tempel di bagi ke nelayan.

Pihaknya sudah mengusulkan agar mendapat lagi bantuan. “Kami sudah minta tambahan bantuan mesin ke kementerian,”pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/