NEGARA — Jembrana sebagai zona merah atau zona risiko tinggi Covid-19 terancam lebih lama. Pasalnya, hingga saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus meningkat. Bahkan kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 setiap hari terjadi, sehingga jumlah pasien meninggal terus merangkak naik.
Kasus kematian terbaru, seorang warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, meninggal Senin (28/12) sore lalu. Perempuan berumur 46 tahun tersebut masuk rumah sakit Minggu (27/12) dengan gejala awal sesak nafas.
Pasien juga tidak mau makan sejak beberapa hari. Setelah dilakukan rapid test hasilnya reaktif.
“Karena hasilnya reaktif, ditindaklanjuti dengan test swab dan pasien dirawat di ruang isolasi,” kata Plt Direktur RSU Negara I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata.
Pasien meninggal Senin sore sebelum hasil uji swab belum keluar. Dari diagnosa dokter, selain menderita pneumonia, pasien juga menderita penyakit penyerta diabetes mellitus tipe II, anemia berat dan ISK Komplikata. Pasien dikubur sebelum hasil uji swab keluar Selasa (29/12) dengan standar penanganan Covid-19.
“Hasil swab terkonfirmasi positif. Pasien juga sudah dikubur dengan standar penanganan Covid-19,” terangnya.
Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana masih melakukan pelacakan kontak dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal kemarin untuk memastikan sumber penularan dan kontak eratnya untuk memutus rantai penularan.
“Masih kami lakukan tracing untuk menelusuri,” ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.
Dengan kematian pasien ini, maka jumlah kematian dengan konfirmasi positif Covid-19 di Jembrana mencapai 21 orang.