27.1 C
Jakarta
1 Mei 2024, 7:11 AM WIB

210 Nakes di Tabanan Tunda Suntik Vaksin, Ternyata Ini Penyebabnya

TABANAN – Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tabanan dilakukan sejak Rabu (27/1) lalu. Vaksinasi perdana diberikan kepada para pejabat di Tabanan. Baru kemudian kepada para tenaga kesehatan (nakes).

Sesuai rencana ada 3.529 nakes yang mendapat jadwal awal untuk disuntik vaksin. Namun, memasuki hari ketiga vaksinasi Covid-19, baru 1.472 orang nakes yang datang ke 28 fasilitas kesehatan di Tabanan untuk disuntuk vaksin.

Dari jumlah tersebut sebanyak 1.262 orang nakes telah disuntik vaksin. Sisanya, sebanyak 210 orang nakes tereliminir, belum mendapat penyuntikan vaksin, karena tidak memenuhi syarat untuk menjalani vaksinasi.

“Sisa 210 nakes harus kami tunda vaksin itu yang ada di data kami. Karena tidak memenuhi persyaratan vaksinasi penanganan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Tabanan dr Nyoman Suratmika.

Menurutnya, sesuai dengan pedoman atau petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada 16 pertanyaan yang menjadi parameter boleh atau tidaknya vaksinasi dilakukan.

Mereka yang tekanan darahnya atau tensinya tinggi, belum bisa diinjeksi atau disuntik. “Kalau misalnya tensi tinggi (hipertensi), itu bisa ditunda. Nanti akan dicek lagi (tensinya).

Kapan-kapan boleh. Begitu juga dengan mereka yang sedang menyusui. Nah nakes-nakes yang ditunda vaksinasi karena tidak memenuhi syarat tersebut,” imbuhnya.

Selain itu ada juga nakes yang tidak mendapatkan vaksin, karena kondisi memiliki riwayat penyakit bawaan juga memiliki penyakit penyerta.

Semisal gangguan tiroid, autoimun. Maka otomatis mereka tidak mendapat suntik vaksin Covid-19 menunggu vaksin berikutnya.

“Nantinya nakes dengan memiliki penyakit penyerta akan berada pada kelompok kedua vaksinasi Covid-19 dan mereka tetap menjadi prioritas,” ungkapnya.

Kadiskes dr. Suratmika menambahkan, vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Sehingga mengurangi angka jumlah nakes yang meninggal. Apalagi di Tabanan sudah ada nakes yang meninggal dunia.

“Sehingga kami tetap akan memprioritaskan kepada nakes. Karena mereka bekerja dalam penanganan Covid-19 dan paling rentan terpapar Covid-19,” pungkasnya.  

TABANAN – Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tabanan dilakukan sejak Rabu (27/1) lalu. Vaksinasi perdana diberikan kepada para pejabat di Tabanan. Baru kemudian kepada para tenaga kesehatan (nakes).

Sesuai rencana ada 3.529 nakes yang mendapat jadwal awal untuk disuntik vaksin. Namun, memasuki hari ketiga vaksinasi Covid-19, baru 1.472 orang nakes yang datang ke 28 fasilitas kesehatan di Tabanan untuk disuntuk vaksin.

Dari jumlah tersebut sebanyak 1.262 orang nakes telah disuntik vaksin. Sisanya, sebanyak 210 orang nakes tereliminir, belum mendapat penyuntikan vaksin, karena tidak memenuhi syarat untuk menjalani vaksinasi.

“Sisa 210 nakes harus kami tunda vaksin itu yang ada di data kami. Karena tidak memenuhi persyaratan vaksinasi penanganan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Tabanan dr Nyoman Suratmika.

Menurutnya, sesuai dengan pedoman atau petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada 16 pertanyaan yang menjadi parameter boleh atau tidaknya vaksinasi dilakukan.

Mereka yang tekanan darahnya atau tensinya tinggi, belum bisa diinjeksi atau disuntik. “Kalau misalnya tensi tinggi (hipertensi), itu bisa ditunda. Nanti akan dicek lagi (tensinya).

Kapan-kapan boleh. Begitu juga dengan mereka yang sedang menyusui. Nah nakes-nakes yang ditunda vaksinasi karena tidak memenuhi syarat tersebut,” imbuhnya.

Selain itu ada juga nakes yang tidak mendapatkan vaksin, karena kondisi memiliki riwayat penyakit bawaan juga memiliki penyakit penyerta.

Semisal gangguan tiroid, autoimun. Maka otomatis mereka tidak mendapat suntik vaksin Covid-19 menunggu vaksin berikutnya.

“Nantinya nakes dengan memiliki penyakit penyerta akan berada pada kelompok kedua vaksinasi Covid-19 dan mereka tetap menjadi prioritas,” ungkapnya.

Kadiskes dr. Suratmika menambahkan, vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Sehingga mengurangi angka jumlah nakes yang meninggal. Apalagi di Tabanan sudah ada nakes yang meninggal dunia.

“Sehingga kami tetap akan memprioritaskan kepada nakes. Karena mereka bekerja dalam penanganan Covid-19 dan paling rentan terpapar Covid-19,” pungkasnya.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/