28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:24 AM WIB

Malam Kajeng Kliwon, Pemangku se-Klungkung Serempak Bunyikan Genta

SEMARAPURA – PHDI Kabupaten Klungkung mengajak ribuan Pinandita atau Pemangku se-Kabupaten Klungkung untuk

menyuarakan genta di tempat ibadah keluarga masing-masing atau merajan bertepatan pada hari Kajeng Kliwon, Senin (30/3) petang ini sekitar pukul 18.30.

Itu dilakukan dengan harapan wabah virus corona yang kini sudah sangat meresahkan masyarakat Bali pada utamanya dapat segera berlalu.

Ketua PHDI Klungkung, Putu Suarta, menuturkan, dia melihat wabah virus corona sudah sangat meresahkan masyarakat.

Ditambah lagi Candi Gelung Agung Pura Besakih tersambar petir, Sabtu (28/3) lalu yang menurutnya sebagai pertanda meski sebenarnya diharapkan bukan pertanda buruk. 

Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh umat Hindu di Kabupaten Klungkung agar menghaturkan banten pejati untuk memohon keselamatan kepada

Ida Sang Hyang Widi Wasa di tempat ibadah keluarga atau merajan masing-masing warga, Senin (30/3) petang ini bertepatan dengan hari Kajeng Kliwon sekitar pukul 18.30.

“Dan kepada Pinandita atau Pemangku se-Kabupaten Klungkung, dimohonkan untuk bersama-sama menyuarakan bajra (genta, Red)

secara serentak pada saat itu juga dengan harapan dengan suara bajra ini semua menjadi hening, dunia ini damai,” terangnya.

Dipilihnya hari Kajeng Kliwon untuk melakukan kegiatan itu lantaran hari tersebut diyakini umat Hindu Bali sebagai hari baik menolak bala.

Sementara pukul 18.30 dipilih lantaran pada jam tersebut adalah jam-jam keramat. Genta, menurutnya, ibarat kulkul atau kentungan para dewa.

“Dengan menyuarakan genta itu diharapkan para dewa turun ke bumi ini untuk melihat apa yang ada di dunia ini.

Sehingga beliaunya betul-betul tahu kejadiannya. Bisa melindungi umatnya di dunia ini. Jumlah Pemangku di Klungkung mencapai ribuan orang,” katanya.

Pihaknya sebenarnya yakin bahwa masyarakat dan para Pemangku di Kabupaten Klungkung pada khususnya sudah kerap memohon kepada Tuhan agar wabah virus ini cepat berlalu.

Namun, untuk melakukannya secara bersama-sama meski di lakukan di merajan masing-masing warga dan diiringi suara genta, diyakini belum dilakukan.

“Oleh karena itu PHDI mengimbau secara serentak dan bersama-sama memohon agar kita semua diberikan perlindungan

sehingga wabah yang ada saat ini, yang berkembang saat ini bisa sempat purna di muka bumi ini,” ujarnya.

Lebih lanjut pihaknya berharap hal ini tidak hanya dilakukan oleh Pemangku di Kabupaten Klungkung, namun juga daerah lainnya. Sehingga diharapkan energi positif yang ditimbulkan semakin besar.

SEMARAPURA – PHDI Kabupaten Klungkung mengajak ribuan Pinandita atau Pemangku se-Kabupaten Klungkung untuk

menyuarakan genta di tempat ibadah keluarga masing-masing atau merajan bertepatan pada hari Kajeng Kliwon, Senin (30/3) petang ini sekitar pukul 18.30.

Itu dilakukan dengan harapan wabah virus corona yang kini sudah sangat meresahkan masyarakat Bali pada utamanya dapat segera berlalu.

Ketua PHDI Klungkung, Putu Suarta, menuturkan, dia melihat wabah virus corona sudah sangat meresahkan masyarakat.

Ditambah lagi Candi Gelung Agung Pura Besakih tersambar petir, Sabtu (28/3) lalu yang menurutnya sebagai pertanda meski sebenarnya diharapkan bukan pertanda buruk. 

Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh umat Hindu di Kabupaten Klungkung agar menghaturkan banten pejati untuk memohon keselamatan kepada

Ida Sang Hyang Widi Wasa di tempat ibadah keluarga atau merajan masing-masing warga, Senin (30/3) petang ini bertepatan dengan hari Kajeng Kliwon sekitar pukul 18.30.

“Dan kepada Pinandita atau Pemangku se-Kabupaten Klungkung, dimohonkan untuk bersama-sama menyuarakan bajra (genta, Red)

secara serentak pada saat itu juga dengan harapan dengan suara bajra ini semua menjadi hening, dunia ini damai,” terangnya.

Dipilihnya hari Kajeng Kliwon untuk melakukan kegiatan itu lantaran hari tersebut diyakini umat Hindu Bali sebagai hari baik menolak bala.

Sementara pukul 18.30 dipilih lantaran pada jam tersebut adalah jam-jam keramat. Genta, menurutnya, ibarat kulkul atau kentungan para dewa.

“Dengan menyuarakan genta itu diharapkan para dewa turun ke bumi ini untuk melihat apa yang ada di dunia ini.

Sehingga beliaunya betul-betul tahu kejadiannya. Bisa melindungi umatnya di dunia ini. Jumlah Pemangku di Klungkung mencapai ribuan orang,” katanya.

Pihaknya sebenarnya yakin bahwa masyarakat dan para Pemangku di Kabupaten Klungkung pada khususnya sudah kerap memohon kepada Tuhan agar wabah virus ini cepat berlalu.

Namun, untuk melakukannya secara bersama-sama meski di lakukan di merajan masing-masing warga dan diiringi suara genta, diyakini belum dilakukan.

“Oleh karena itu PHDI mengimbau secara serentak dan bersama-sama memohon agar kita semua diberikan perlindungan

sehingga wabah yang ada saat ini, yang berkembang saat ini bisa sempat purna di muka bumi ini,” ujarnya.

Lebih lanjut pihaknya berharap hal ini tidak hanya dilakukan oleh Pemangku di Kabupaten Klungkung, namun juga daerah lainnya. Sehingga diharapkan energi positif yang ditimbulkan semakin besar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/