NEGARA – Setiap selesai ujian sekolah, tradisi study tour atau rekreasi keluar daerah yang dilakukan pelajar sering menjadi sorotan.
Selain orang tua siswa yang keberatan, Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga Jembrana juga sudah sering menekankan
agar kegiatan liburan sekolah cukup ke sejumlah objek yang ada di Jembrana, tidak perlu sampai ke luar Jembrana.
Kegiatan tour pelajar ini, tidak hanya dilakukan pelajar tingkat SMA. Bahkan tingkat sekolah dasar (SD) sekarang sudah mulai merencanakan study tour keluar daerah.
Karena itu, sejumlah orang tua siswa mulai khawatir dengan kegiatan tersebut, termasuk biaya yang harus dikeluarkan.
Meski tidak ada paksaan dan orang tua bisa mendampingi, tidak sedikit yang mengeluhkan rencana study tour tersebut.
“Semestinya di Jembrana saja cukup, mudah mengawasi dan biaya murah,” kata salah seorang wali murid.
Tidak hanya soal biaya, kegiatan semestinya dilakukan cukup di Jembrana karena banyak objek wisata di Jembrana yang potensial dan lebih tepat untuk pelajar.
Sebut saja museum manusia purba Gilimanuk untuk wisata edukasi dan objek wisata lain di Jembrana yang harus diketahui para siswa.
Dengan kunjungan ke objek wisata yang ada di Jembrana, siswa akan lebih mengenal daerahnya sendiri. Selain itu, mendukung program pemerintah yang sedang menggalakkan pembangunan objek wisata.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana I Putu Eka Swarnama, mengenai study tour ke luar daerah Jembrana, pihaknya tidak bisa melarang.
Namun alangkah baiknya, khusus untuk SD cukup di Jembrana saja. Tidak perlu sampai keluar Jembrana.
“Sebenarnya ini sudah kita tekankan tahun lalu, tapi kalau sekarang masih seperti itu nanti kami kumpulkan lagi,” terangnya.
Pihaknya sudah sering mengingatkan pada sekolah agar untuk melakukan study tour atau berwisata yang diselenggarakan sekolah cukup di Jembrana.
Pasalnya, banyak objek wisata edukasi yang ada di Jembrana sehingga bisa meningkatkan kecintaan siswa pada produk potensi dan produk lokal.