27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:49 AM WIB

Upacara Perabuan Mayor Kartika Menanti Proses Evakuasi Kapal Nanggala

GEROKGAK – Pihak keluarga dari Mayor Laut (P) Anumerta I Gede Kartika, masih menanti proses evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali. Proses evakuasi itu akan sangat menentukan prosesi upacara perabuan yang akan dilakukan oleh pihak keluarga.

 

Hal itu diungkapkan keluarga Mayor Kartika, saat menghadiri acara doa bersama dan tabur bunga di Dermaga Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Kamis (29/4). Kegiatan itu diikuti oleh para pimpinan daerah tersebut.

 

Pihak keluarga Mayor Kartika, juga turut dalam prosesi mulang pakelem dan doa bersama tersebut. Pihak keluarga juga sempat ikut melakukan tabur bunga dari tengah perairan Labuan Lalang.

 

Perwakilan keluarga, Wayan Darmanta mengaku sangat terharu dengan kepedulian yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Darmanta mengungkapkan saat ini pihak keluarga masih menanti proses evakuasi KRI Nanggala-402.

 

Sebab proses evakuasi itu sangat berkaitan dengan prosesi dan upacara secara Hindu terhadap mendiang Mayor Anumerta I Gede Kartika.

 

Darmanta mengaku pihak keluarga sudah merencanakan prosesi upacara terhadap mendiang.

 

“Hanya kami masih menunggu kepastian dari pemerintah. Karena masih ada upaya evakuasi dari kapal selam itu. Kami masih menanti keberadaan keponakan kami,” ungkapnya.

 

Sekadar diketahui kapal selam KRI Nanggala-402 sempat hilang kontak saat melakukan misi latihan di perairan utara Pulau Bali. Belakangan kapal selam itu dinyatakan tenggelam. Sebanyak 53 orang prajurit dan awak kapal, dinyatakan gugur dalam tugas. Kapal itu ditemukan pada kedalaman 836 meter, pada kawasan perairan yang berjarak sekitar 40 kilometer arah barat laut Pelabuhan Celukan Bawang.

 

Komandan Pangkalan AL Denpasar, Kolonel Laut (P) Komang Teguh Ardana mengatakan, sebagai keluarga besar TNI AL ia merasakan dua yang mendalam. Sebab Korps Hiu Kencana kehilangan 53 prajurit terbaik tatkala menjalani tugas negara.

 

“Pemerintah telah memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan penghargaan bintang Jalasena. Selain itu Bapak Presiden juga berkomitmen akan memberikan bantuan beasiswa hingga sarjana pada putra-putri para prajurit yang gugur, serta memberikan bantuan rumah tinggal bagi keluarga,” kata Teguh.

 

GEROKGAK – Pihak keluarga dari Mayor Laut (P) Anumerta I Gede Kartika, masih menanti proses evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali. Proses evakuasi itu akan sangat menentukan prosesi upacara perabuan yang akan dilakukan oleh pihak keluarga.

 

Hal itu diungkapkan keluarga Mayor Kartika, saat menghadiri acara doa bersama dan tabur bunga di Dermaga Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Kamis (29/4). Kegiatan itu diikuti oleh para pimpinan daerah tersebut.

 

Pihak keluarga Mayor Kartika, juga turut dalam prosesi mulang pakelem dan doa bersama tersebut. Pihak keluarga juga sempat ikut melakukan tabur bunga dari tengah perairan Labuan Lalang.

 

Perwakilan keluarga, Wayan Darmanta mengaku sangat terharu dengan kepedulian yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Darmanta mengungkapkan saat ini pihak keluarga masih menanti proses evakuasi KRI Nanggala-402.

 

Sebab proses evakuasi itu sangat berkaitan dengan prosesi dan upacara secara Hindu terhadap mendiang Mayor Anumerta I Gede Kartika.

 

Darmanta mengaku pihak keluarga sudah merencanakan prosesi upacara terhadap mendiang.

 

“Hanya kami masih menunggu kepastian dari pemerintah. Karena masih ada upaya evakuasi dari kapal selam itu. Kami masih menanti keberadaan keponakan kami,” ungkapnya.

 

Sekadar diketahui kapal selam KRI Nanggala-402 sempat hilang kontak saat melakukan misi latihan di perairan utara Pulau Bali. Belakangan kapal selam itu dinyatakan tenggelam. Sebanyak 53 orang prajurit dan awak kapal, dinyatakan gugur dalam tugas. Kapal itu ditemukan pada kedalaman 836 meter, pada kawasan perairan yang berjarak sekitar 40 kilometer arah barat laut Pelabuhan Celukan Bawang.

 

Komandan Pangkalan AL Denpasar, Kolonel Laut (P) Komang Teguh Ardana mengatakan, sebagai keluarga besar TNI AL ia merasakan dua yang mendalam. Sebab Korps Hiu Kencana kehilangan 53 prajurit terbaik tatkala menjalani tugas negara.

 

“Pemerintah telah memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan penghargaan bintang Jalasena. Selain itu Bapak Presiden juga berkomitmen akan memberikan bantuan beasiswa hingga sarjana pada putra-putri para prajurit yang gugur, serta memberikan bantuan rumah tinggal bagi keluarga,” kata Teguh.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/