AMLAPURA—Terputusanya jembatan akibat bencana banjir yang menerpa dua hari lalu membuat ratusan warga di Banjar Bukit Galah, Dusun Sogra, Desa Sebudi, Selat Karangasem terisolir.
Setidaknya ada sekitar 145 orang atau 33 KK yang terisolir dengan putusnya akses yang menghubungkan Dusun Sebun dengan Banjar Bukut Galah Dusun Sogra.
Bahkan untuk bisa keluar, warga harus menyeberangi Tukad Panti pada bagian hulu.
Sementara Tukad Panti sendiri mengalami banjir yang cukup besar dan mengerus jembatan darurat yang baru di bagun.
“Kami was-was juga, namun mau bagimana lagi. Kami baru saja juga pulang dari pengungsian,” ujar warga pasrah.
Sementara terkait terisolirnya akses keluar masuk desa, Sekretaris Pesebaya Agung Wayan Suara Arsana mengatakan kalau warga Bukit Galah bersama beberapa relawan telah melakukan gotong-royong membuat jembatan darurat.
Jembatan ini dibagun dari sisi barat Banjar Bukit Galah. “Untuk jembatan dari barat sudah kita bagun darurat dari bambu,” tukas Suara.
AMLAPURA—Terputusanya jembatan akibat bencana banjir yang menerpa dua hari lalu membuat ratusan warga di Banjar Bukit Galah, Dusun Sogra, Desa Sebudi, Selat Karangasem terisolir.
Setidaknya ada sekitar 145 orang atau 33 KK yang terisolir dengan putusnya akses yang menghubungkan Dusun Sebun dengan Banjar Bukut Galah Dusun Sogra.
Bahkan untuk bisa keluar, warga harus menyeberangi Tukad Panti pada bagian hulu.
Sementara Tukad Panti sendiri mengalami banjir yang cukup besar dan mengerus jembatan darurat yang baru di bagun.
“Kami was-was juga, namun mau bagimana lagi. Kami baru saja juga pulang dari pengungsian,” ujar warga pasrah.
Sementara terkait terisolirnya akses keluar masuk desa, Sekretaris Pesebaya Agung Wayan Suara Arsana mengatakan kalau warga Bukit Galah bersama beberapa relawan telah melakukan gotong-royong membuat jembatan darurat.
Jembatan ini dibagun dari sisi barat Banjar Bukit Galah. “Untuk jembatan dari barat sudah kita bagun darurat dari bambu,” tukas Suara.
