34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:56 PM WIB

DUH! Terpeleset ke Jurang Usai Perbaiki Pipa, Kakek Tewas Mengenaskan

TABANAN – Nahas menimpa I Ketut Arka, 70. Pekak asal Banjar Dinas Tamansari, Desa Pujungan, Pupuan, Tabanan, Jumat (30/11) sekitar pukul 08.00 tewas.

 

Pria yang kesehariannya sebagai petani, ini tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 20 meter lebih saat memperbaiki saluran pipa air di hutan lindung lereng Gunung Batukaru. 

 

 

Kapolsek Pupuan, AKP Ida Bagus Mahendara yang dikonfirmasi menyebutkan, hingga musibah menimpa korban berawal saat korban bersama cucunya, yakni saksi I Komang Rian Adi Triawan, 17, berencana memperbaiki pipa saluran rumah yang putus akibat terkena longsoran di sumber air di kawasan Senangga lereng Gunung Batukaru.

 

Usai memperbaiki saluran pipa air, korban bersama saksi kemudian pulang ke rumah.

 

“Memang saat perbaikan pipa hujan sedang turun, tapi hanya gerimis dan tidak begitu lebat,” ungkap Kapolsek Pupuan. 

 

Kemudian, saat perjalanan pulang itulah musibah terjadi. Korban yang saat itu menyusurusi jalan setapak diduga terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter.

 

Saat terjatuh, cucu korban sempat berupaya melakukan pertolongan.

“Saksi beberapa kali sempat memanggil korban tapi karena curam dan dalam, saksi tidak mendapat jawaban dari korban,”terang kapolsek.

  

Akhirnya cucu korban pulang ke rumah dengan meminta bantuan kepada keluarga untuk menjempu kembali korban.

Selanjutnya di lokasi kejadian saat akan diberikan bantuan, korban sudah ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Namun hidup.

 

“Cucu dan anaknya korban I Wayan Sunarta, 44 berupaya untuk mengevakuasi korban dari jurang dengan peralatan seadanya dan membawa kembali ke rumah. Tetapi dalam perjalanan korban meninggal dunia,” terang Mahendra. 

 

Dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi cucu dan anak korban. Diduga korban meninggal dunia karena luka yang dialami korban. Yakni luka dengan patah tulang leher dan kondisi kondisi fisik korban sudah lanjut usia.

 

“Atas kejadian itu, keluarga korban sudah menerima ikhlas sebagai musibah,” tukasnya.

TABANAN – Nahas menimpa I Ketut Arka, 70. Pekak asal Banjar Dinas Tamansari, Desa Pujungan, Pupuan, Tabanan, Jumat (30/11) sekitar pukul 08.00 tewas.

 

Pria yang kesehariannya sebagai petani, ini tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 20 meter lebih saat memperbaiki saluran pipa air di hutan lindung lereng Gunung Batukaru. 

 

 

Kapolsek Pupuan, AKP Ida Bagus Mahendara yang dikonfirmasi menyebutkan, hingga musibah menimpa korban berawal saat korban bersama cucunya, yakni saksi I Komang Rian Adi Triawan, 17, berencana memperbaiki pipa saluran rumah yang putus akibat terkena longsoran di sumber air di kawasan Senangga lereng Gunung Batukaru.

 

Usai memperbaiki saluran pipa air, korban bersama saksi kemudian pulang ke rumah.

 

“Memang saat perbaikan pipa hujan sedang turun, tapi hanya gerimis dan tidak begitu lebat,” ungkap Kapolsek Pupuan. 

 

Kemudian, saat perjalanan pulang itulah musibah terjadi. Korban yang saat itu menyusurusi jalan setapak diduga terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter.

 

Saat terjatuh, cucu korban sempat berupaya melakukan pertolongan.

“Saksi beberapa kali sempat memanggil korban tapi karena curam dan dalam, saksi tidak mendapat jawaban dari korban,”terang kapolsek.

  

Akhirnya cucu korban pulang ke rumah dengan meminta bantuan kepada keluarga untuk menjempu kembali korban.

Selanjutnya di lokasi kejadian saat akan diberikan bantuan, korban sudah ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Namun hidup.

 

“Cucu dan anaknya korban I Wayan Sunarta, 44 berupaya untuk mengevakuasi korban dari jurang dengan peralatan seadanya dan membawa kembali ke rumah. Tetapi dalam perjalanan korban meninggal dunia,” terang Mahendra. 

 

Dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi cucu dan anak korban. Diduga korban meninggal dunia karena luka yang dialami korban. Yakni luka dengan patah tulang leher dan kondisi kondisi fisik korban sudah lanjut usia.

 

“Atas kejadian itu, keluarga korban sudah menerima ikhlas sebagai musibah,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/