SINGARAJA – Siswa di SMAN 1 Singaraja (Smansa Singaraja) tak henti-hentinya mengukir prestasi. Dalam suasana pandemi covid-19, siswa-siswa di sekolah tersebut tetap meraih prestasi tingkat nasional.
Belum lama ini tim Smansa Singaraja berhasil meraih peringkat pertama pada kompetisi Olimipade Zoologi Nasional (OZON) yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) Jogjakarta.
Pada kompetisi tersebut, Smansa Singaraja diwakili oleh tiga orang siswa. Masing-masing Komang Wulan Triyanti Aprilia Dewi, I Made Yudhaswara Viryavan, dan Made Niken Listayani.
Ketiganya berhasil menyisihkan 96 sekolah lain se-Indonesia, yang juga mengikuti kompetisi tersebut.
Wulan Triyanti mengatakan, pada kompetisi tersebut mereka harus melewati 4 tahapan lomba. Seluruh proses lomba dilakukan secara virtual.
Awalnya mereka harus mengikuti tes tulis dan pengumpulan poster. Tahapan ini telah dilangsungkan pada 3-4 Oktober 2020 lalu.
Pada tahapan ini mereka bukan hanya mengumpulkan poster. Namun juga mengikuti proses tanya jawab mengenai hewan dan kedokteran hewan.
Selanjutnya pada 7 November lalu, dilakukan kompetisi final. Pada tahapan ini mereka harus mengumpulkan esai ilmiah serta melakukan presentasi.
Saat itu tim Smansa Singaraja menulis esai dengan topik biodiversitas bagi keberlangsungan makhluk hidup.
Mereka menulis judul “Animal Quartet Sebagai Media Edukasi Anak Mengenai Pengaruh Kepunahan Hewan Terhadap Keseimbangan Rantai Makanan”. Esai itu harus dipresentasikan di hadapan dosen di FKH UGM.
“Juri menganggap inovasi kami yang paling unik dibanding peserta lainnya. Kami harap lewat media kartu kuartet ini, anak bisa diedukasi sedini
mungkin mengenai keberlangsungan hewan. Agar tidak terjadi kepunahan berkelanjutan,” ujar Wulan yang didampingi rekan-rekannya.
Kepala SMA Negeri 1 Singaraja Putu Eka Wilantara menegaskan, masa pandemi bukan berarti siswa harus berdiam diri. Sebaliknya siswa harus dituntut makin kreatif.
Menurutnya, ajang-ajang kompetisi masih tetap dilaksanakan. Hanya saja metodenya sudah berubah. Bila sebelumnya dilakukan secara tatap muka, kini dilakukan secara daring.
“Pada masa pandemi anak-anak kami belajar di rumah dengan metode daring. Tetapi kami selalu menekankan dan memberikan semangat agar tetap berkompetisi,” ujarnya.
Selain itu seorang siswa Smansa Singaraja lainnya, juga berhasil meraih prestasi skala nasional. Ia adalah I Made Yudhaswara Viryawan.
Yudha berhasil meraih peringkat ketiga pada ajang Olimipade Pariwisata Nasional yang juga diselenggarakan oleh UGM.