32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:47 PM WIB

WARNING! Kasus Covid-19 di Buleleng Melonjak Karena Klaster Keluarga

SINGARAJA – Tren penyebaran covid-19 di Kabupaten Buleleng kini mulai bergeser. Klaster yang tadinya muncul di fasilitas publik dan tempat kerja, kini bergeser ke lingkup keluarga. 

Penerapan protokol kesehatan di tingkat keluarga pun diharapkan dapat mencegah terjadinya penularan secara lebih masif.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng mencatat, kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng secara kumulatif telah mencapai angka 1.331 orang. 

Dari seribuan kasus itu, sebanyak 1.213 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara 66 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, dari seribuan kasus itu, sebagian besar di antaranya merupakan transmisi lokal. 

Kasus yang berasal dari luar daerah, terbilang sedikit. Hanya satu persen dari total kasus.

“Klaster penyebaran juga sekarang bergeser ke lingkungan keluarga. Jadi sempat kami temukan kasus dari 1 orang pasien terkonfirmasi positif, menyebar ke 9 orang lain yang memang tinggal dalam satu areal rumah,” kata Suyasa.

Suyasa menjelaskan, pada awal kemunculan kasus covid-19, klaster memang berada di tempat publik. Klaster pertama yang ditemukan ialah di Pasar Desa Bondalem. 

Setelah itu klaster bergeser ke lingkungan kerja. Seperti di lembaga perbankan dan baru-baru ini di salah satu kantor pembiayaan alias finance.

Suyasa juga menyebut klaster juga sempat terjadi di kalangan tenaga medis. Kemunculan klaster ini karena minimnya pemahaman terhadap pola perawatan pasien covid-19. 

“Saat awal penanganan kan banyak tenaga kesehatan kita yang terpapar. Sampai hari ini sudah lebih dari 100 orang. 

Itu terjadi karena memang di awal kita belum berpengalaman, masih meraba-raba bagaimana caranya melakukan penanganan. 

Seiring dengan berjalannya waktu, sudah tidak terjadi lagi klaster di tenaga kesehatan,” tegas Suyasa.

Sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Satgas Buleleng akan melakukan pengawasan secara ketat terkait dengan malam tahun baru 2021.

Hal itupun sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali terkait penanganan Covid-19 saat liburan natal dan tahun baru.

Pelaksanaan pengawasan malam tahun baru 2021 di Buleleng tidak hanya melibatkan Aparat TNI Polri, melainkan juga akan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), termasuk juga Pecalang. 

Aparat yang terlibat nantinya akan melakukan patrol keliling hingga ke daerah pemukiman masyarakat, untuk mencegah adanya perayaan malam tahun baru yang melibatkan kerumunan orang banyak.

“Pengawasannya dimana saja karena akan melibatkan semua, termasuk diperumahan-perumahan. 

Oleh karena itu, sedapat mungkin akan masuk ke semua, kalau diketahui ada kerumunan, tim akan turun untuk membubarkan. Karena itu SE Gubernur kita ikuti, tidak ada toleransi,” tegasnya. 

SINGARAJA – Tren penyebaran covid-19 di Kabupaten Buleleng kini mulai bergeser. Klaster yang tadinya muncul di fasilitas publik dan tempat kerja, kini bergeser ke lingkup keluarga. 

Penerapan protokol kesehatan di tingkat keluarga pun diharapkan dapat mencegah terjadinya penularan secara lebih masif.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng mencatat, kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng secara kumulatif telah mencapai angka 1.331 orang. 

Dari seribuan kasus itu, sebanyak 1.213 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara 66 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, dari seribuan kasus itu, sebagian besar di antaranya merupakan transmisi lokal. 

Kasus yang berasal dari luar daerah, terbilang sedikit. Hanya satu persen dari total kasus.

“Klaster penyebaran juga sekarang bergeser ke lingkungan keluarga. Jadi sempat kami temukan kasus dari 1 orang pasien terkonfirmasi positif, menyebar ke 9 orang lain yang memang tinggal dalam satu areal rumah,” kata Suyasa.

Suyasa menjelaskan, pada awal kemunculan kasus covid-19, klaster memang berada di tempat publik. Klaster pertama yang ditemukan ialah di Pasar Desa Bondalem. 

Setelah itu klaster bergeser ke lingkungan kerja. Seperti di lembaga perbankan dan baru-baru ini di salah satu kantor pembiayaan alias finance.

Suyasa juga menyebut klaster juga sempat terjadi di kalangan tenaga medis. Kemunculan klaster ini karena minimnya pemahaman terhadap pola perawatan pasien covid-19. 

“Saat awal penanganan kan banyak tenaga kesehatan kita yang terpapar. Sampai hari ini sudah lebih dari 100 orang. 

Itu terjadi karena memang di awal kita belum berpengalaman, masih meraba-raba bagaimana caranya melakukan penanganan. 

Seiring dengan berjalannya waktu, sudah tidak terjadi lagi klaster di tenaga kesehatan,” tegas Suyasa.

Sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Satgas Buleleng akan melakukan pengawasan secara ketat terkait dengan malam tahun baru 2021.

Hal itupun sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali terkait penanganan Covid-19 saat liburan natal dan tahun baru.

Pelaksanaan pengawasan malam tahun baru 2021 di Buleleng tidak hanya melibatkan Aparat TNI Polri, melainkan juga akan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), termasuk juga Pecalang. 

Aparat yang terlibat nantinya akan melakukan patrol keliling hingga ke daerah pemukiman masyarakat, untuk mencegah adanya perayaan malam tahun baru yang melibatkan kerumunan orang banyak.

“Pengawasannya dimana saja karena akan melibatkan semua, termasuk diperumahan-perumahan. 

Oleh karena itu, sedapat mungkin akan masuk ke semua, kalau diketahui ada kerumunan, tim akan turun untuk membubarkan. Karena itu SE Gubernur kita ikuti, tidak ada toleransi,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/