GIANYAR – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) liar di Banjar Blahpane, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar menebar bau menyengat sejak lama.
Yang mengkhawatirkan, bau itu kini sampai ke SDN 2 Sidan yang lokasinya hanya lemparan batu dari TPA liar tersebut.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, truk sampah tampak mengantre hendak menurunkan sampah ke TPA liar itu.
Urukan sampah yang tadinya dekat balai banjar, atau di bagian utara, kini sudah sampai ke arah selatan dekat objek wisata Taman Nusa.
Di bagian utara, lahan yang sudah datar itu sudah datar dan kini dijadikan lapangan voli. Yang disayangkan, di bagian selatan TPA liar itu, dekat dengan SDN 2 Sidan. Bau sampah pun terasa menyengat hidung.
Mengenai bau sampah dan keberadaan TPA dekat dengan sekolah, komisioner Komisi Pennyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Made Ariasa, mendesak aparat terbawah mengambil tindakan.
“Kami meminta dengan hormat dan urgent agar pihak pejabat desa, desa adat dan Banjar di desa Sidan segera mengambil sikap dan langkah
nyata untuk mencegah kekerasan terhadap anak dari sisi kesehatan dan terganggunya proses pendidikan yang aman dan nyaman,” pintanya.
Kata dia, polusi bau jauh lebih besar dampaknya dari pada polusi bising di keramaian. Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait di Pemkab Gianyar mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Perlindungan Anak dan KB segera berkoordinasi.
“Untuk menyikapi dan mengambil langkah nyata untuk Perlindungan Anak dan mencegah Kekerasan Terhadap Anak,” tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Gianyar, Made Mahayastra pun berjanji akan segera menyulap TPA itu. Sesuai rencana, Mahayastra akan menyulap TPA liar itu menjadi taman kota.
“Sehabis Nyepi, mungkin sudah mulai dikerjakan,” ujar Mahayastra, kemarin (29/1). Dengan pembangunan taman kota,
maka sampah yang didrop oleh truk sampah selama ini akan dihentikan. “Ya, kembali ke TPA Temesi nanti,” jelasnya.