SINGARAJA – Aksi pencurian di Kota Singaraja kian meresahkan. Sepanjang Kamis (30/1) kemarin, tercatat ada tiga lokasi yang disatroni maling.
Dari tiga lokasi itu, dua diantaranya merupakan rumah ibadah berupa masjid. Aksi pencurian yang menyasar masjid, pertama kali terjadi di Masjid Al Mujahidin, Jalan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri.
Sekitar pukul 12.30, sebuah kotak amal yang ada di masjid tersebut, digondol maling. Peristiwa pencurian itu berawal saat terduga pelaku masuk ke dalam areal masjid.
Saat itu memang jam menjelang salat dzuhur. Marbot (penjaga) masjid sebenarnya sempat melihat terduga pelaku masuk dalam masjid.
Namun saat itu marbot tak curiga, karena menjelang jam salat. Tidak butuh waktu lama bagi pelaku untuk menggasak kotak amal.
Ia hanya butuh waktu kurang dari satu menit untuk mencongkel dan mengosongkan isi kotak amal.
“Setelah orang ini pergi, marbot kami sempat masuk. Ternyata kotak amal sudah dibobol. Sempat dikejar, ternyata sudah pergi naik motor ke arah jalan raya (Jalan Ahmad Yani, Red),” kata Ketua Tamir (pengurus) Masjid Al Mujahidin, Suratmin.
Lebih lanjut Suratmin mengatakan, aksi pencurian itu terekam kamera CCTV yang terpasang di sejumlah titik. Tamir masjid sengaja memasang kamera CCTV, karena sudah beberapa kali kotak amal disatroni maling.
“Rekamannya sudah kami serahkan ke polisi. Kalau kami lihat dari rekaman, dia sangat profesional. Sangat tenang, cuma butuh waktu sebentar buka kotak.
Habis itu langsung dikosongkan. Pas keluar masjid juga sempat salaman dengan jemaah yang baru datang, seolah tidak ada apa-apa,” ujarnya.
Selain di Masjid Al Mujahidin, aksi pencurian kotak amal juga terjadi di Masjid Baiturrahmah Kampung Kajanan, sekitar pukul 15.30 siang.
Tak hanya itu, rumah Agus Ryan Hidayat, warga di Lingkungan Jalak Putih II Kelurahan Banyuasri juga dibobol maling hingga korban merugi Rp 15 juta.
Kasubbag Humas Polres Buleleng iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi tak menampik adanya kejadian tersebut.
“Unit Reskrim Polsek Kota (Singaraja) sudah datang ke tempat kejadian. Sekarang masih melakukan penyelidikan,” kata Sumarjaya.