29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:11 AM WIB

Bupati Agus Janji Tangani Banjir di Kota, Ini yang Akan Dilakukan…

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berjanji menangani masalah banjir di Kota Singaraja.

Janji itu dilontarkan Agus, usai apel peringatan HUT Kota Singaraja ke-414, di Lapangan Ngurah Rai, Jumat (30/3) pagi.

Kini banjir telah menjadi masalah tahunan bagi warga kota. Bahkan pada awal 2018 ini, Kota Singaraja sudah dua kali diterjang banjir besar hingga menyebabkan kerusakan miliaran rupiah.

Agus mengatakan, penanganan banjir di Kota Singaraja tidak bisa dilakukan secara parsial. Pemerintah kini telah menyusun rencana terintegrasi untuk menuntaskan masalah tersebut.

Untuk tahap awal, pemerintah akan membangun sodetan di sejumlah titik, sehingga limpasan air tak lagi menggenangi pemukiman warga.

Terutama pemukiman warga di Desa Baktiseraga dan Kelurahan Banyuasri yang langganan terkena banjir.

Khusus untuk wilayah Desa Baktiseraga, Agus menyebut pemerintah menyiapkan sodetan panjang yang bisa mengalirkan limpasan air menuju Tukad Buleleng.

Selain itu di Jalan Ahmad Yani juga akan dibuat sodetan, sehingga perumahan Jalak Putih tak lagi langganan banjir.

“Kami sekarang sudah petakan sodetan-sodetan untuk tahun depan kita selesaikan secara terintegrasi. Misalnya dari Baktiseraga,

kita mendesain sodetan menuju Tukad Buleleng. Langsung sodetan panjang. Di Ahmad Yani juga kami akan membangun sodetan,” kata Agus.

Selain itu pemerintah juga menyiapkan langkah penertiban. Pasalnya pembangunan yang pesat sejak beberapa tahun terakhir makin mendesak saluran air.

Dampaknya banyak saluran air yang mengecil sehingga berdampak pada merebaknya titik banjir pada musim hujan.

Sebut saja di Kawasan Wisata Lovina. Agus menyebut sungai di wilayah itu semakin terdesak bangunan, sehingga saluran air makin kecil.

Dampaknya, saat hujan turun, Jalan Pantai Binaria dipastikan tergenang banjir.

“Nanti kalau kami tertibkan, jangan marah. Kalau banjir saya dimarah-marahin (masyarakat), tapi kalau ditertibin (masyarakat balik) marah.

Saya akan cari solusi yang cepat menyelesaikan itu. Tapi dengan terintegrasi, bukan parsial,” tandas Agus.

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berjanji menangani masalah banjir di Kota Singaraja.

Janji itu dilontarkan Agus, usai apel peringatan HUT Kota Singaraja ke-414, di Lapangan Ngurah Rai, Jumat (30/3) pagi.

Kini banjir telah menjadi masalah tahunan bagi warga kota. Bahkan pada awal 2018 ini, Kota Singaraja sudah dua kali diterjang banjir besar hingga menyebabkan kerusakan miliaran rupiah.

Agus mengatakan, penanganan banjir di Kota Singaraja tidak bisa dilakukan secara parsial. Pemerintah kini telah menyusun rencana terintegrasi untuk menuntaskan masalah tersebut.

Untuk tahap awal, pemerintah akan membangun sodetan di sejumlah titik, sehingga limpasan air tak lagi menggenangi pemukiman warga.

Terutama pemukiman warga di Desa Baktiseraga dan Kelurahan Banyuasri yang langganan terkena banjir.

Khusus untuk wilayah Desa Baktiseraga, Agus menyebut pemerintah menyiapkan sodetan panjang yang bisa mengalirkan limpasan air menuju Tukad Buleleng.

Selain itu di Jalan Ahmad Yani juga akan dibuat sodetan, sehingga perumahan Jalak Putih tak lagi langganan banjir.

“Kami sekarang sudah petakan sodetan-sodetan untuk tahun depan kita selesaikan secara terintegrasi. Misalnya dari Baktiseraga,

kita mendesain sodetan menuju Tukad Buleleng. Langsung sodetan panjang. Di Ahmad Yani juga kami akan membangun sodetan,” kata Agus.

Selain itu pemerintah juga menyiapkan langkah penertiban. Pasalnya pembangunan yang pesat sejak beberapa tahun terakhir makin mendesak saluran air.

Dampaknya banyak saluran air yang mengecil sehingga berdampak pada merebaknya titik banjir pada musim hujan.

Sebut saja di Kawasan Wisata Lovina. Agus menyebut sungai di wilayah itu semakin terdesak bangunan, sehingga saluran air makin kecil.

Dampaknya, saat hujan turun, Jalan Pantai Binaria dipastikan tergenang banjir.

“Nanti kalau kami tertibkan, jangan marah. Kalau banjir saya dimarah-marahin (masyarakat), tapi kalau ditertibin (masyarakat balik) marah.

Saya akan cari solusi yang cepat menyelesaikan itu. Tapi dengan terintegrasi, bukan parsial,” tandas Agus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/