28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:19 AM WIB

Sejak Januari, Bendesa Adat di Gianyar Belum Terima Intensif

GIANYAR – Sejak Januari 2021, bendesa di sejumlah desa adat di Gianyar belum memperoleh intensif. Padahal, selama ini intensif dibutuhkan bendesa untuk keperluan adat. Hal itu diungkapkan sejumlah bendesa di Gianyar.

 

 

Seperti yang diutarakan oleh Bendesa Desa Adat Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Wayan Sunarta. Dirinya mengakui belum mendapat insentif.

 

“Saya belum memperoleh,” ujarnya, Selasa (30/3).

 

Selaku bendesa, dia pun sempat mengorek informasi ke bendesa lainnya. “Setelah saya tanya-tanya sesama bendesa, kondisinya sama. Mereka belum mendapat insentif sejak Januari lalu,” ujarnya.

 

Kata dia, intensif ini sangat dibutuhkan oleh bendesa. Terutama untuk keperluan adat di desa. Apalagi, kegiatan upacara keagamaan di desa sangat padat. Intensif sangat dibutuhkan saat menghadiri upacara Manusa Yadnya, seperti acara pernikahan maupun potong gigi.

 

“Kebutuhan operasional tinggi. Bendesa sering dapat undangan dari warga. Saat memenuhi undangan tidak bisa dengan tangan kosong,” jelasnnya.

 

Salah satu bendesa di Kecamatan Blahbatuh juga mengakui hal serupa. Sejak Januari lalu, hingga kini insentif belum diterima. Namun, dia memaklumi hal itu karena situasi pandemi Covid-19.

 

“Saya dengar di Gianyar tidak ada uang. Bayar pegawai saja katanya susah. Ya, saya maklumi kondisi seperti ini,” jelasnya.

GIANYAR – Sejak Januari 2021, bendesa di sejumlah desa adat di Gianyar belum memperoleh intensif. Padahal, selama ini intensif dibutuhkan bendesa untuk keperluan adat. Hal itu diungkapkan sejumlah bendesa di Gianyar.

 

 

Seperti yang diutarakan oleh Bendesa Desa Adat Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Wayan Sunarta. Dirinya mengakui belum mendapat insentif.

 

“Saya belum memperoleh,” ujarnya, Selasa (30/3).

 

Selaku bendesa, dia pun sempat mengorek informasi ke bendesa lainnya. “Setelah saya tanya-tanya sesama bendesa, kondisinya sama. Mereka belum mendapat insentif sejak Januari lalu,” ujarnya.

 

Kata dia, intensif ini sangat dibutuhkan oleh bendesa. Terutama untuk keperluan adat di desa. Apalagi, kegiatan upacara keagamaan di desa sangat padat. Intensif sangat dibutuhkan saat menghadiri upacara Manusa Yadnya, seperti acara pernikahan maupun potong gigi.

 

“Kebutuhan operasional tinggi. Bendesa sering dapat undangan dari warga. Saat memenuhi undangan tidak bisa dengan tangan kosong,” jelasnnya.

 

Salah satu bendesa di Kecamatan Blahbatuh juga mengakui hal serupa. Sejak Januari lalu, hingga kini insentif belum diterima. Namun, dia memaklumi hal itu karena situasi pandemi Covid-19.

 

“Saya dengar di Gianyar tidak ada uang. Bayar pegawai saja katanya susah. Ya, saya maklumi kondisi seperti ini,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/