26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:07 AM WIB

Isu Pelintas Lolos di Gilimanuk Karena Oknum, Ini Reaksi GTPP Covid-19

NEGARA – Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu masuk Bali menjadi salah satu objek vital yang mendapat pengawasan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, meski pengamanan sudah begitu ketat dengan pengawasan personil gabungan sejak di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, masih ada yang lolos hingga ke Bali.

Menurut informasi, pelintas yang masuk Bali tidak sedikit yang mengelabui petugas. Salah satunya menjadi penumpang angkutan barang atau logistik yang masuk Bali ketika situasi sepi, terutama malam hari.

Bahkan, beredar isu di media sosial, ketatnya pintu masuk Bali melalui jalur darat ini dimanfaatkan oknum untuk mencari keuntungan.

Salah satunya dengan meloloskan masuk Bali dengan imbalan uang bagi orang yang tidak membawa surat keterangan rapid test dan surat lainnya.

Isu adanya oknum yang mencari keuntungan dengan memungut uang pada para pelintas yang masuk Bali tersebut dibantah Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana.

Sejak adanya isu tersebut, tim gugus tugas langsung menelusuri untuk memastikan tidak ada oknum yang meloloskan orang yang tidak memiliki persyaratan lengkap untuk masuk Bali.

“Sudah kami telusuri tidak ada seperti isu yang beredar,” ujar Sekretaris II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana.

Petugas gabungan dari gugus tugas tetap akan memaksimalkan pengawasan lalu lintas orang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Setiap orang yang masuk Bali tanpa dilengkapi surat keterangan rapid test non-reaktif akan dipulangkan lagi. 

NEGARA – Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu masuk Bali menjadi salah satu objek vital yang mendapat pengawasan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, meski pengamanan sudah begitu ketat dengan pengawasan personil gabungan sejak di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, masih ada yang lolos hingga ke Bali.

Menurut informasi, pelintas yang masuk Bali tidak sedikit yang mengelabui petugas. Salah satunya menjadi penumpang angkutan barang atau logistik yang masuk Bali ketika situasi sepi, terutama malam hari.

Bahkan, beredar isu di media sosial, ketatnya pintu masuk Bali melalui jalur darat ini dimanfaatkan oknum untuk mencari keuntungan.

Salah satunya dengan meloloskan masuk Bali dengan imbalan uang bagi orang yang tidak membawa surat keterangan rapid test dan surat lainnya.

Isu adanya oknum yang mencari keuntungan dengan memungut uang pada para pelintas yang masuk Bali tersebut dibantah Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana.

Sejak adanya isu tersebut, tim gugus tugas langsung menelusuri untuk memastikan tidak ada oknum yang meloloskan orang yang tidak memiliki persyaratan lengkap untuk masuk Bali.

“Sudah kami telusuri tidak ada seperti isu yang beredar,” ujar Sekretaris II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana.

Petugas gabungan dari gugus tugas tetap akan memaksimalkan pengawasan lalu lintas orang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Setiap orang yang masuk Bali tanpa dilengkapi surat keterangan rapid test non-reaktif akan dipulangkan lagi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/