25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:11 AM WIB

Insipiratif, Barter Sampah Plastik Jadi Beras Merembet di Gianyar

GIANYAR – Kegiatan penukaran sampah plastik dengan beras yang dilakukan komunitas peduli kebersihan lingkungan disambut antusias masyarakat.

Kondisi itu terungkap saat kegiatan penukaran sampah plastik atau plastic exchange di Desa Guwang dan Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (31/8). 

Pantauan Jawa Pos Radar Bali di beberapa lokasi, pelaksanaan plastic exchange, antara lain di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, berjalan semarak.

Warga mulai kalangan pelajar, remaja, para orang tua, bahu membahu menukar sampah plastiknya dengan beras.

Sampah plastik berbagai jenis untuk 1 kg ditukar dengan 1 kg beras. Beberapa warga ada yang menukar sampahnya ke lokasi dengan cara memikul. 

PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, Wayan Kujus Pawitra, menyatakan kekagumannya atas kesadaran masyarakat terhadap lingkungan bersih.

“Kegiatan ini layak diketoktularkan sebagai bagian penting dalam penanganan kebersihan lingkungan,” ujar Wayan Kujus Pawitra saat plastik exchange kemarin.

Plastic exchange makin menjamur di masyarakat. “Ini menandakan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekaligus kepedulian terhadap kondisi sosial makin tinggi,” terangnya.

Kegiatan itu, kata dia, sekadar barter sampah dengan beras. Karena  memiliki beberapa makna prinsip dalam masyarakat.

Antara lain, penukaran sampah plastik dengan beras merupakan wujud langsung penghargaan kaum peduli lingkungan atas kesadaran masyarakat yang makin tertib dalam menangani sampah.

Kegiatan ini sekaligus menjadi kepedulian sosial secara nyata para peduli lingkungan terhadap warga yang sedang terdampak Covid-19.

Oleh karena itu, pemerintah wajib hadir untuk mendorong dan mengapresiasi kegiatan ini hingga berhasil optimal.

Dia mengaku bangga karena di tengah pandemi ini masyarakat tetap kreatif dan inovatif, termasuk dalam penanganan sampah.

“Suasana pandemi tak jadi halangan bagi masyarakat dalam mengatasi sampah. Ini patut kita giatkan lagi,” pintanya.

Kujus Pawitra menilai plastic exchange salah satu kegiatan yang dapat merangsang pembangunan bank sampah. Bank sampah yang ada juga makin dihidupkan.

Kegiatan ini dapat mengedukasi siswa atau pelajar dalam menangani sampah. Karena, seperti tampak, kegiatan ini dilaksanakan oleh para pegiat lingkungan di SD 1, 2, dan SD 3 Desa Guwang.

Selain di Guwang, plastic exchange diadakan di Banjar Cagan, Desa Pejeng, Tampaksiring, dan tempat lain.

GIANYAR – Kegiatan penukaran sampah plastik dengan beras yang dilakukan komunitas peduli kebersihan lingkungan disambut antusias masyarakat.

Kondisi itu terungkap saat kegiatan penukaran sampah plastik atau plastic exchange di Desa Guwang dan Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (31/8). 

Pantauan Jawa Pos Radar Bali di beberapa lokasi, pelaksanaan plastic exchange, antara lain di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, berjalan semarak.

Warga mulai kalangan pelajar, remaja, para orang tua, bahu membahu menukar sampah plastiknya dengan beras.

Sampah plastik berbagai jenis untuk 1 kg ditukar dengan 1 kg beras. Beberapa warga ada yang menukar sampahnya ke lokasi dengan cara memikul. 

PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, Wayan Kujus Pawitra, menyatakan kekagumannya atas kesadaran masyarakat terhadap lingkungan bersih.

“Kegiatan ini layak diketoktularkan sebagai bagian penting dalam penanganan kebersihan lingkungan,” ujar Wayan Kujus Pawitra saat plastik exchange kemarin.

Plastic exchange makin menjamur di masyarakat. “Ini menandakan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekaligus kepedulian terhadap kondisi sosial makin tinggi,” terangnya.

Kegiatan itu, kata dia, sekadar barter sampah dengan beras. Karena  memiliki beberapa makna prinsip dalam masyarakat.

Antara lain, penukaran sampah plastik dengan beras merupakan wujud langsung penghargaan kaum peduli lingkungan atas kesadaran masyarakat yang makin tertib dalam menangani sampah.

Kegiatan ini sekaligus menjadi kepedulian sosial secara nyata para peduli lingkungan terhadap warga yang sedang terdampak Covid-19.

Oleh karena itu, pemerintah wajib hadir untuk mendorong dan mengapresiasi kegiatan ini hingga berhasil optimal.

Dia mengaku bangga karena di tengah pandemi ini masyarakat tetap kreatif dan inovatif, termasuk dalam penanganan sampah.

“Suasana pandemi tak jadi halangan bagi masyarakat dalam mengatasi sampah. Ini patut kita giatkan lagi,” pintanya.

Kujus Pawitra menilai plastic exchange salah satu kegiatan yang dapat merangsang pembangunan bank sampah. Bank sampah yang ada juga makin dihidupkan.

Kegiatan ini dapat mengedukasi siswa atau pelajar dalam menangani sampah. Karena, seperti tampak, kegiatan ini dilaksanakan oleh para pegiat lingkungan di SD 1, 2, dan SD 3 Desa Guwang.

Selain di Guwang, plastic exchange diadakan di Banjar Cagan, Desa Pejeng, Tampaksiring, dan tempat lain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/