27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:43 AM WIB

Terganggu Perbaikan Resevoir, Debit Air Perumda Tirta Tohlangkir Aman

AMLAPURA – Memasuki musim kemarau, sejumlah warga di Kabupaten Karangasem saat ini kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Tidak heran jika BPBD Karangasem tampak sibuk mendatangi desa-desa yang warganya kesulitan air bersih. 

Namun di sisi lain, sumber-sumber air yang dimanfaatkan Perumda Tirta Tohlangkir, tidak mengalami penurunan debit air sehingga para pelanggannya tidak terpengaruh oleh musim kemarau ini. 

Direktur Perumda Tirta Tohlangkir I Gusti Made Singarsi mengungkapkan, Perumda Tirta Tohlangkir memiliki puluhan sumber air yang dimanfaatkan untuk melayani pelanggannya.

Puluhan sumber mata air itu terdiri dari 17 sumber mata air dan 18 sumber air bawah tanah. Terkait dengan musim kemarau, menurutnya, debit air dari puluhan sumber air tidak mengalami penurunan. 

“Sampai saat ini masih aman,” katanya. Hanya saja karena saat ini Perumda Tirta Tohlangkir sedang melakukan perbaikan 

di sumber mata air dan resevoir Tauka, Kecamatan Abang, distribusi air ke puluhan pelanggan di wilayah Kota Amlapura menjadi tidak maksimal. 

Untuk mengantisipasi adanya pelanggan yang tidak terlayani di jam-jam puncak, pihaknya mengaku telah menyiapkan mobil tangki air yang siap mengantarkan air untuk para pelanggan yang terdampak. 

“Yang terganggu karena adanya perbaikan ini sekitar 20 pelanggan. Sumber mata air yang sedang kami perbaiki itu mampu menghasilkan air sekitar 93 liter per detik,” ungkapnya.

Terkait dengan masih adanya warga Kabupaten Karangasem yang belum terjangkau pelayanan Perumda Tirta Tohlangkir, pihaknya tidak menampiknya. 

Dikatakannya warga yang sampai saat ini belum terjangkau layanan Perumda Tirta Tohlangkir berada di sejumlah desa Kecamatan Kubu. 

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, pihaknya berharap seluruh warga Karangasem dapat terjangkau layanan Perumda Tirta Tohlangkir. 

“Terutama di Desa Nawekerti, Culik, Amed dan desa Muntig, Baturinggit, Pedahan yang sudah terdeteksi jaringan air Telaga Waja. 

Khusus untuk Desa Ban belum ada jaringan. Kami rencanakan tahu 2020 rencana buat sumur bor sendiri karena bantuan dan usulan ke pemerintah 

belum kesampaian. Sudah 3 tahun sama sekali belum ada proyek pemerintah untuk PDAM,” tandasnya. 

AMLAPURA – Memasuki musim kemarau, sejumlah warga di Kabupaten Karangasem saat ini kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Tidak heran jika BPBD Karangasem tampak sibuk mendatangi desa-desa yang warganya kesulitan air bersih. 

Namun di sisi lain, sumber-sumber air yang dimanfaatkan Perumda Tirta Tohlangkir, tidak mengalami penurunan debit air sehingga para pelanggannya tidak terpengaruh oleh musim kemarau ini. 

Direktur Perumda Tirta Tohlangkir I Gusti Made Singarsi mengungkapkan, Perumda Tirta Tohlangkir memiliki puluhan sumber air yang dimanfaatkan untuk melayani pelanggannya.

Puluhan sumber mata air itu terdiri dari 17 sumber mata air dan 18 sumber air bawah tanah. Terkait dengan musim kemarau, menurutnya, debit air dari puluhan sumber air tidak mengalami penurunan. 

“Sampai saat ini masih aman,” katanya. Hanya saja karena saat ini Perumda Tirta Tohlangkir sedang melakukan perbaikan 

di sumber mata air dan resevoir Tauka, Kecamatan Abang, distribusi air ke puluhan pelanggan di wilayah Kota Amlapura menjadi tidak maksimal. 

Untuk mengantisipasi adanya pelanggan yang tidak terlayani di jam-jam puncak, pihaknya mengaku telah menyiapkan mobil tangki air yang siap mengantarkan air untuk para pelanggan yang terdampak. 

“Yang terganggu karena adanya perbaikan ini sekitar 20 pelanggan. Sumber mata air yang sedang kami perbaiki itu mampu menghasilkan air sekitar 93 liter per detik,” ungkapnya.

Terkait dengan masih adanya warga Kabupaten Karangasem yang belum terjangkau pelayanan Perumda Tirta Tohlangkir, pihaknya tidak menampiknya. 

Dikatakannya warga yang sampai saat ini belum terjangkau layanan Perumda Tirta Tohlangkir berada di sejumlah desa Kecamatan Kubu. 

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, pihaknya berharap seluruh warga Karangasem dapat terjangkau layanan Perumda Tirta Tohlangkir. 

“Terutama di Desa Nawekerti, Culik, Amed dan desa Muntig, Baturinggit, Pedahan yang sudah terdeteksi jaringan air Telaga Waja. 

Khusus untuk Desa Ban belum ada jaringan. Kami rencanakan tahu 2020 rencana buat sumur bor sendiri karena bantuan dan usulan ke pemerintah 

belum kesampaian. Sudah 3 tahun sama sekali belum ada proyek pemerintah untuk PDAM,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/