29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:30 AM WIB

Dinkes Bali- BBTKLPP Surabaya Jalin Kerja Sama

DENPASAR, radarbali.id- Memorandum of Understanding (MoU) terjalin antara Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Kerja sama di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, pendidikan dan pelatihan laboratorium kesehatan masyarakat ini ditandatangani Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Drs. I Made Rentin, AP., M.Si selaku pihak 1 dan Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, SH.,SKM.,MPH.,MH, selalu pihak 2, Senin (31/1) di Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Rentin menyebut nota kesepahaman yang ditandatangani di sela-sela pertemuan koordinasi pelaksanaan surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Bali itu berlaku selama setahun sejak ditandatangani dan dapat diperbaharui berdasarkan kesepakatan para pihak.

Rosidi Roslan menjelaskan BBTKLPP Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan memiliki tugas dan fungsi dalam pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit melalui upaya deteksi dan respons dini faktor risiko penyakit dan kejadian penyakit di empat (4) wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Timur.

“Upaya ini secara spesifik diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian penyakit atau yang akrab disebut Surveilans Berbasis Laboratorium,” ucap Rosidi Roslan yang menghadiahkan 3 buah buku kepada Rentin. 

Imbuhnya, surveilans berbasis laboratorium yang diselenggarakan BBTKLPP Surabaya dijalankan melalui tiga kegiatan utama, yaitu kaji uji dan solusi. BBTKLPP Surabaya melakukan kajian surveilans epidemiologi, analisis dampak kesehatan lingkungan, dan kewaspadaan dini kejadian luar biasa atau wabah dan bencana. Melakukan pengujian pada faktor risiko penyakit dari lingkungan dan agen penyakit seperti virus, bakteri, parasit, serta vektor, kalibrasi, sebagai laboratorium rujukan dan pembina pada pemeriksaan Covid-19. Semua dalam kerangka memberikan solusi dalam bentuk rekomendasi, alternatif kebijakan dalam bentuk policy brief maupun teknologi tepat guna pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

“Potensi yang dimiliki BBTKLPP Surabaya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan wilayah layanan. Sehingga melalui kegiatan Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Surveilans dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Provinsi Bali menjadi wadah komunikasi yang penting BBTKLPP Surabaya dalam menyampaikan evaluasi kegiatan tahun 2021 dan mengidentifikasi kebutuhan kegiatan dan penjajakan kerja sama saling menguatkan pada tahun 2022 dengan Provinsi Bali,” ucap Rosidi Roslan. 

Imbuhnya, BBTKLPP Surabaya diberi amanah untuk mendukung wilayah regional. Menjadi kewajiban BBTKLPP terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat diri dengan sumberdaya sesuai dengan kebutuhan pencegahan dan pengendalian penyakit berbasis laboratorium di wilayah layanan. Kami terbuka dalam menjalin kerja sama di sesuai bidang keahlian BBTKLPP Surabaya, termasuk transfer ilmu, keahlian, dan keterampilan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. 

“Dukungan ini secara nyata sedang kita selenggarakan, yakni dukungan logistik pemeriksaan Covid-19 berupa bahan habis pakai yang kami serahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Kami bersyukur, sebagai laboratorium pemeriksa Covid-19, BBTKLPP Surabaya dapat memberikan dukungan baik keterampilan pemeriksaan, manajemen pengelolaan laboratorium, biosafety dan biosecurity, maupun logistik pemeriksaan,” tandas Rosidi Roslan.

Tegas Rosidi Roslan upaya kesehatan hanya dapat diselenggarakan dan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui kolaborasi dan sinergi yang indah dan kompak, melampaui sekat wilayah. Kerja sama indah yang tak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan saja, namun juga secara lintas program dan lintas sektor. Percepatan upaya kesehatan dapat dilakukan dengan menggandeng lima unsur untuk saling bekerja sama atau yang kami sebut sebagai pentahelix. Pentahelix ini merupakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, dan media massa. Semangat sinergi inilah yang kemudian sedang BBTKLPP Surabaya gelorakan dalam setiap kegiatan uji, kaji, solusi pelayanan surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat.

“Besar harapan saya, bahwa komunikasi dan koordinasi yang apik antara BBTKLPP Surabaya dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini dapat terus bertumbuh dan terjalin semakin erat pada tahun-tahun mendatang. BBTKLPP Surabaya siap mendukung berbagai upaya kesehatan yang diselenggarakan di Provinsi Bali untuk bersama-sama melakukan kajian, menguji faktor risiko penyakit, dan memunculkan solusi yang tepat sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada,” tutupnya. (rba)

DENPASAR, radarbali.id- Memorandum of Understanding (MoU) terjalin antara Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Kerja sama di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, pendidikan dan pelatihan laboratorium kesehatan masyarakat ini ditandatangani Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Drs. I Made Rentin, AP., M.Si selaku pihak 1 dan Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, SH.,SKM.,MPH.,MH, selalu pihak 2, Senin (31/1) di Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Rentin menyebut nota kesepahaman yang ditandatangani di sela-sela pertemuan koordinasi pelaksanaan surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Bali itu berlaku selama setahun sejak ditandatangani dan dapat diperbaharui berdasarkan kesepakatan para pihak.

Rosidi Roslan menjelaskan BBTKLPP Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan memiliki tugas dan fungsi dalam pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit melalui upaya deteksi dan respons dini faktor risiko penyakit dan kejadian penyakit di empat (4) wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Timur.

“Upaya ini secara spesifik diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian penyakit atau yang akrab disebut Surveilans Berbasis Laboratorium,” ucap Rosidi Roslan yang menghadiahkan 3 buah buku kepada Rentin. 

Imbuhnya, surveilans berbasis laboratorium yang diselenggarakan BBTKLPP Surabaya dijalankan melalui tiga kegiatan utama, yaitu kaji uji dan solusi. BBTKLPP Surabaya melakukan kajian surveilans epidemiologi, analisis dampak kesehatan lingkungan, dan kewaspadaan dini kejadian luar biasa atau wabah dan bencana. Melakukan pengujian pada faktor risiko penyakit dari lingkungan dan agen penyakit seperti virus, bakteri, parasit, serta vektor, kalibrasi, sebagai laboratorium rujukan dan pembina pada pemeriksaan Covid-19. Semua dalam kerangka memberikan solusi dalam bentuk rekomendasi, alternatif kebijakan dalam bentuk policy brief maupun teknologi tepat guna pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

“Potensi yang dimiliki BBTKLPP Surabaya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan wilayah layanan. Sehingga melalui kegiatan Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Surveilans dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Provinsi Bali menjadi wadah komunikasi yang penting BBTKLPP Surabaya dalam menyampaikan evaluasi kegiatan tahun 2021 dan mengidentifikasi kebutuhan kegiatan dan penjajakan kerja sama saling menguatkan pada tahun 2022 dengan Provinsi Bali,” ucap Rosidi Roslan. 

Imbuhnya, BBTKLPP Surabaya diberi amanah untuk mendukung wilayah regional. Menjadi kewajiban BBTKLPP terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat diri dengan sumberdaya sesuai dengan kebutuhan pencegahan dan pengendalian penyakit berbasis laboratorium di wilayah layanan. Kami terbuka dalam menjalin kerja sama di sesuai bidang keahlian BBTKLPP Surabaya, termasuk transfer ilmu, keahlian, dan keterampilan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. 

“Dukungan ini secara nyata sedang kita selenggarakan, yakni dukungan logistik pemeriksaan Covid-19 berupa bahan habis pakai yang kami serahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Kami bersyukur, sebagai laboratorium pemeriksa Covid-19, BBTKLPP Surabaya dapat memberikan dukungan baik keterampilan pemeriksaan, manajemen pengelolaan laboratorium, biosafety dan biosecurity, maupun logistik pemeriksaan,” tandas Rosidi Roslan.

Tegas Rosidi Roslan upaya kesehatan hanya dapat diselenggarakan dan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui kolaborasi dan sinergi yang indah dan kompak, melampaui sekat wilayah. Kerja sama indah yang tak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan saja, namun juga secara lintas program dan lintas sektor. Percepatan upaya kesehatan dapat dilakukan dengan menggandeng lima unsur untuk saling bekerja sama atau yang kami sebut sebagai pentahelix. Pentahelix ini merupakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, dan media massa. Semangat sinergi inilah yang kemudian sedang BBTKLPP Surabaya gelorakan dalam setiap kegiatan uji, kaji, solusi pelayanan surveilans dan laboratorium kesehatan masyarakat.

“Besar harapan saya, bahwa komunikasi dan koordinasi yang apik antara BBTKLPP Surabaya dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini dapat terus bertumbuh dan terjalin semakin erat pada tahun-tahun mendatang. BBTKLPP Surabaya siap mendukung berbagai upaya kesehatan yang diselenggarakan di Provinsi Bali untuk bersama-sama melakukan kajian, menguji faktor risiko penyakit, dan memunculkan solusi yang tepat sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada,” tutupnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/