32.6 C
Jakarta
12 Desember 2024, 15:10 PM WIB

Pemkot Denpasar – Pertamina Resmikan Skizofrenia Entrepreneur

DENPASAR, radarbali.id- Rumah Berdaya Denpasar mendapatkan perhatian khusus Pertamina Fuel Terminal Sanggaran.

Mewujudkan kepedulian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada isu pemberdayaan disabilitas bagi kelompok Orang Dengan Skizofrenia (ODS), Pemkot Denpasar-Pertamina Fuel Terminal Sanggaran meluncurkan Program Skizopreneur (Skizofrenia Entrepreneur) berupa produksi dupa herbal, Senin (1/8).

Program ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan ekonomi ODS sehingga dapat berdaya dan mandiri dalam meningkatkan taraf hidupnya.

Tahun ini, bentuk kegiatan Skizopreneur beragam. Antara lain pengadaan tiga mesin dupa manual, benchmarking dupa herbal di Dupa Ayur Mengwi, dan pelatihan regular dupa herbal bersama fasilitator.

Berlokasi di Rumah Berdaya Denpasar, Desa Sesetan program Skizopreneur diresmikan langsung oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Turut hadir Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Nyonya Sagung Antari Jaya Negara didampingi Wakil Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laksmi Saraswati, pemrakarsa Rumah Berdaya Denpasar, Dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ, dan lain-lain.

Fuel Terminal Manager Sanggaran, Firman Nugroho mengatakan Skizopreneur memiliki rencana keberlanjutan program dalam jangka waktu 3-5 tahun mendatang.

Produksi dupa herbal dipilih karena merupakan salah satu inovasi di rumah berdaya dengan menciptakan produk ramah lingkungan.

Selain itu, program berkelanjutan ini akan terus dipantau sekaligus dievaluasi guna menjaga kualitas produk sehingga menjangkau pasar luas.

Pengembangan kemasan pun akan turut dilakukan bersamaan dengan produksi dupa secara rutin.

Sambut antusias, Walikota Jaya Negara bahkan mengatakan dupa Arusaji akan dipasarkan kepada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kota Denpasar.

Senada, Firman Nugroho juga menyebut Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Sanggaran siap membantu pemasaran, baik secara konvensional maupun digital.

Firman Nugroho berharap program TJSL tersebut mendongkrak ekonomi kelompok Orang Dengan Skizofrenia (ODS) di Kota Denpasar yang tergabung di Rumah Berdaya Denpasar.

“Sebagai kelompok binaan Fuel Terminal Sanggaran, ODS Rumah Berdaya Denpasar akan mendapatkan pendampingan dan pengembangan yang akan kami terus lakukan pada periode program. Kami juga memberikan 10 buah kursi roda bagi masyarakat disabilitas dan lansia yang membutuhkan melalui Dinas Sosial Kota Denpasar. Sekali lagi, semoga program Skizopreneur mampu memberdayakan ODS kota Denpasar untuk menuju kemandirian,” tutupnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laksmi Saraswati berharap sinergi antara Pemkot Denpasar dan BUMN mampu melahirkan skizofreneur andal dari Rumah Berdaya.

“Ini harus menjadi role model bagi banyak pihak bagaimana memberdayakan kaum disabilitas, khususnya skizofrenia. Dengan aktivitas seperti ini mereka akan kreatif, happy, dan berdaya,” ucapnya.

Dr. I Gusti Rai Putra Wiguna menambahkan untuk melengkapi proses pengobatan aktivitas yang berkala penting bagi penderita skizofrenia.

“Ikut memberdayakan orang-orang disabilitas lebih baik daripada hanya sekadar mengasihani tanpa melakukan aksi,” tandasnya. (ken)

DENPASAR, radarbali.id- Rumah Berdaya Denpasar mendapatkan perhatian khusus Pertamina Fuel Terminal Sanggaran.

Mewujudkan kepedulian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada isu pemberdayaan disabilitas bagi kelompok Orang Dengan Skizofrenia (ODS), Pemkot Denpasar-Pertamina Fuel Terminal Sanggaran meluncurkan Program Skizopreneur (Skizofrenia Entrepreneur) berupa produksi dupa herbal, Senin (1/8).

Program ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan ekonomi ODS sehingga dapat berdaya dan mandiri dalam meningkatkan taraf hidupnya.

Tahun ini, bentuk kegiatan Skizopreneur beragam. Antara lain pengadaan tiga mesin dupa manual, benchmarking dupa herbal di Dupa Ayur Mengwi, dan pelatihan regular dupa herbal bersama fasilitator.

Berlokasi di Rumah Berdaya Denpasar, Desa Sesetan program Skizopreneur diresmikan langsung oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Turut hadir Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Nyonya Sagung Antari Jaya Negara didampingi Wakil Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laksmi Saraswati, pemrakarsa Rumah Berdaya Denpasar, Dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ, dan lain-lain.

Fuel Terminal Manager Sanggaran, Firman Nugroho mengatakan Skizopreneur memiliki rencana keberlanjutan program dalam jangka waktu 3-5 tahun mendatang.

Produksi dupa herbal dipilih karena merupakan salah satu inovasi di rumah berdaya dengan menciptakan produk ramah lingkungan.

Selain itu, program berkelanjutan ini akan terus dipantau sekaligus dievaluasi guna menjaga kualitas produk sehingga menjangkau pasar luas.

Pengembangan kemasan pun akan turut dilakukan bersamaan dengan produksi dupa secara rutin.

Sambut antusias, Walikota Jaya Negara bahkan mengatakan dupa Arusaji akan dipasarkan kepada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kota Denpasar.

Senada, Firman Nugroho juga menyebut Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Sanggaran siap membantu pemasaran, baik secara konvensional maupun digital.

Firman Nugroho berharap program TJSL tersebut mendongkrak ekonomi kelompok Orang Dengan Skizofrenia (ODS) di Kota Denpasar yang tergabung di Rumah Berdaya Denpasar.

“Sebagai kelompok binaan Fuel Terminal Sanggaran, ODS Rumah Berdaya Denpasar akan mendapatkan pendampingan dan pengembangan yang akan kami terus lakukan pada periode program. Kami juga memberikan 10 buah kursi roda bagi masyarakat disabilitas dan lansia yang membutuhkan melalui Dinas Sosial Kota Denpasar. Sekali lagi, semoga program Skizopreneur mampu memberdayakan ODS kota Denpasar untuk menuju kemandirian,” tutupnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laksmi Saraswati berharap sinergi antara Pemkot Denpasar dan BUMN mampu melahirkan skizofreneur andal dari Rumah Berdaya.

“Ini harus menjadi role model bagi banyak pihak bagaimana memberdayakan kaum disabilitas, khususnya skizofrenia. Dengan aktivitas seperti ini mereka akan kreatif, happy, dan berdaya,” ucapnya.

Dr. I Gusti Rai Putra Wiguna menambahkan untuk melengkapi proses pengobatan aktivitas yang berkala penting bagi penderita skizofrenia.

“Ikut memberdayakan orang-orang disabilitas lebih baik daripada hanya sekadar mengasihani tanpa melakukan aksi,” tandasnya. (ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/