MANGUPURA – Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan akan mengirim 25 persen ASN dari tujuh kementrian melakukan Work From Bali (WFB).
Kegiatan WFB ini disambut positif oleh Pemkab Badung. Terlebih kegiatan dipusatkan di wilayah ITDC Nusa Dua dan tentu akan berdampak terdapat tingkat hunian hotel dan geliat kunjungan ke Bali khususnya Badung.
Sekda Badung Wayan Adi Arnawa sangat memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kemenko Marves yang mengirimkan 25 persen ASN untuk melakukan WFB.
Bahkan kegiatan WFB ini sejatinya sudah mulai berlangsung. Ia mengakui beberapa waktu lalu telah mengikuti acara Capacity Building yang diselenggarakan
oleh PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dalam rangka fasilitas PDF (Project Development Facility), terkait proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) jalan lingkar selatan di Hotel Conrad Nusa Dua Bali.
“Kami sudah melakukan beberapa kali rapat bersama Pemerintah Pusat dan ini menunjukkan WFB sudah mulai berjalan,” beber Sekda Adi Arnawa.
Kata dia, kegiatan WFB ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pariwisata Badung. Sebab, dengan adanya ASN pusat bekerja di Bali tentu hunian hotel di Bali meningkat walaupun masih kecil.
“Ini sangat bagus karena berdampak terhadap penerimaan pendapatan kita. Minimal ada hunian hotel di Bali, walaupun masih kecil,” beber Sekda asal Pecatu, Kuta Selatan ini.
Begitu juga Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengakui kebijakan work from Bali berpengaruh besar terhadap industri pariwisata, karena program ini memiliki efek berganda bagi masyarakat di Badung pada khususnya dan Bali pada umumnya.
“80 persen PAD (pendapatan asli daerah) Badung berasal dari pajak hotel dan restoran untuk itu kami mendukung pertumbuhan pariwisata domestik,” ujarnya.
Sebagai upaya mendukung bangkitnya sektor wisata di Bali, Bupati Giri Prasta menyebut Pemerintah Kabupaten Badung sangat gencar dalam melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat guna memperluas cakupan zona hijau di wilayahnya.
“Saat ini ada 283.000 masyarakat Badung yang sudah divaksin dan kita juga sudah mendapatkan 50.000 tambahan vaksin, kami rasa akhir bulan ini akan tuntas untuk semua wilayah,” jelas Bupati Badung dua periode ini.
Ia juga mengklaim bahwa setiap zona di Kabupaten Badung sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Selain itu juga memastikan semua akomodasi wisata yang ada di Badung mematuhi protokol Cleanliness Health, Safety, and Environmental Sustainability atau CHSE.
“Inilah kekuatan jaminan zona hijau untuk pemulihan pariwisata sebagai bentuk kesiapan Badung dalam menyambut wacana pemerintah pusat membuka pariwisata internasional pada Juli 2021 melalui skema travel Bubble,” pungkasnya.