DENPASAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca setelah Rabu (7/4) hari ini semakin membaik seiring dengan menjauhnya Siklon Tropis Seroja yang terdeteksi di perairan sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kita lihat prakiraan cuaca untuk tujuh hari ke depan, jadi diprediksi setelah tanggal 7 yaitu tanggal 8-9 April itu kondisinya sudah semakin membaik
karena siklonnya semakin jauh,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilisnya yang diterima redaksi.
Meski cuaca diprediksi akan semakin membaik, Dwikorita mengingatkan bahwa gelombang di lautan masih berpotensi tetap masih tinggi.
“Jadi harus diwaspadai juga di lautan, meski daratannya nanti sudah semakin tenang tapi lautannya gelombangnya masih tinggi,” paparnya.
Sebagai catatan, BMKG sejak tanggal 2 April telah mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S atau Siklon Tropis Seroja.
Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada sejumlah pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem dampak dari bibit siklon tersebut.
Keberadaan bibit siklon tropis tersebut menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana di sejumlah wilayah di tanah air.
Paling parah adalah terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu, BMKG Wilayah III Denpasar dalam rilisnya yang diterima redaksi mengungkap 9 kabupaten/kota di Bali mulai besok berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Sementara pada Rabu hari ini, hanya 5 kabupaten yang berpotensi terjadi hujan lebat. Yakni Buleleng, Bangli, Karangasem, Jembrana dan Tabanan.
“Dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi terhadap
dampak bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan petir,” ujar Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Rahardjo.