DENPASAR – Penerimaan siswa dari tahun-tahun sebelumnya selalu terjadi polemik. Karena tidak semua siswa SMP tertampung di SMA negeri.
Oleh karena itu Dinas Pendidikan Provinsi Bali bersama Komisi IV DPRD Provinsi Bali melakukan koordinasi di gedung DPRD Bali kemarin.
Dalam pertemuan itu, salah satu usulan adalah agar siswa yang diterima di SMA swasta mendapat subsidi atau beasiswa.
Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Parta menyatakan, daya tampung SMA/SMK negeri dan swasta diprediksi sebanyak 76.395 siswa.
Sedangkan jumlah tamatan SMP di tahun 2019 sebanyak 65.081. Jika semua tamatan SMP nantinya melanjutkan ke SMA/SMK, berarti masih ada sisa kursi sebanyak 11.314.
“Sesungguhnya memadai, bahkan lebih. Tetapi masalahnya kan orientasi peserta didik maupun orangtua, ingin sekolah di negeri,” ujarnya.
Lanjut Parta, pemerintah tidak sanggup menyiapkan SMA/SMK negeri untuk seluruh tamatan SMP. Pasalnya, jumlah sekolah negeri memang terbatas.
Dalam beberapa tahun sebelumnya, daya tampung SMA/SMK negeri hanya sekitar 40-an ribu. Sehingga dalam rapat sudah dihasilkan komitmen yang nanti ditawarkan kepada peserta didik.
Jika mereka tidak diterima di sekolah negeri karena semata-mata keterbatasan ruang diminta agar melanjutkan pendidikan di sekolah swasta.
Di sana, mereka akan diberikan beasiswa BOS (Bantuan Operasional Sekolah) daerah untuk meringankan beban pendidikan.
Namun, beasiswa tersebut untuk SMA tertentu saja. Jadi, SMA swasta yang terkenal atau yang internasional tidak mendapat bagian.
Karena siswa yang bersekolah di sana sudah dianggap mampu. “Kalau dia mau sekolah di swasta dan swasta-nya tidak mandiri, ya dibantu dengan BOS daerah.
Kalau yang sudah mandiri seperti sekolah-sekolah yang kita kenal selama ini kan mereka tidak perlu BOS lagi,” pungkasnya.