25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:58 AM WIB

Pariwisata Tak Lagi Jadi Andalan, Ini Rencana Besar Gubernur Koster

MANGUPURA – Pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Terutama sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali selama ini.

Namun, saat pandemi masih terjadi, Bali tidak bisa lagi hanya mengandalkan pariwisata. Bali harus mulai dengan paradigma ekonomi yang baru.

Hal itu diungkap Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali di The Trans Resort Hotel, Badung, Sabtu (8/8).

“Agenda saya dua tahun ini mulai menyiapkan ekosistem untuk itu. Yaitu menyeimbangkan fundamental perekonomian Bali. Yang meliputi pariwisata, pertanian dan industri,” kata Koster.

Industri yang akan dikembangkan adalah industri yang berbasis pada keunggulan masyarakat Bali. Industri berbasis branding Bali dengan inovasi, kerajinan dan kreativitas masyarakat Bali.

Namun, untuk bisa menjalankan fundamental ekonomi ini harus didukung dengan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi.

“Satu-persatu kita wujudkan,” ujar Koster. Untuk itu, dia akan segera membahas konsep pemulihan ekonomi Bali. Titik dan sektor mana saja yang bisa menjadi pengungkit pemulihan ekonomi Bali.

“Pada tahapan itu saya akan banyak bicara dengan Kadin dan pelaku ekonomi yang ada di Bali,” beber Koster lagi.

Oleh karena itu, Gubernur Koster berharap Muprov Kadin Bali ke VII ini berjalan lancar sehingga menghasilkan pengurus yang nantinya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.

Gubernur berharap Kadin Bali bisa memahami dan menyesuaikan diri dengan visi pembangunan daerah Bali ke depan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Jadi ekonomi Bali ke depan akan lebih berpihak kepada sumber daya lokal Bali. Ada leverage. Jadi mana yang global, mana yang nasional dan lokal. Supaya lebih memberi manfaat kepada masyarakat lokal Bali,” paparnya.

 

MANGUPURA – Pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Terutama sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali selama ini.

Namun, saat pandemi masih terjadi, Bali tidak bisa lagi hanya mengandalkan pariwisata. Bali harus mulai dengan paradigma ekonomi yang baru.

Hal itu diungkap Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali di The Trans Resort Hotel, Badung, Sabtu (8/8).

“Agenda saya dua tahun ini mulai menyiapkan ekosistem untuk itu. Yaitu menyeimbangkan fundamental perekonomian Bali. Yang meliputi pariwisata, pertanian dan industri,” kata Koster.

Industri yang akan dikembangkan adalah industri yang berbasis pada keunggulan masyarakat Bali. Industri berbasis branding Bali dengan inovasi, kerajinan dan kreativitas masyarakat Bali.

Namun, untuk bisa menjalankan fundamental ekonomi ini harus didukung dengan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi.

“Satu-persatu kita wujudkan,” ujar Koster. Untuk itu, dia akan segera membahas konsep pemulihan ekonomi Bali. Titik dan sektor mana saja yang bisa menjadi pengungkit pemulihan ekonomi Bali.

“Pada tahapan itu saya akan banyak bicara dengan Kadin dan pelaku ekonomi yang ada di Bali,” beber Koster lagi.

Oleh karena itu, Gubernur Koster berharap Muprov Kadin Bali ke VII ini berjalan lancar sehingga menghasilkan pengurus yang nantinya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.

Gubernur berharap Kadin Bali bisa memahami dan menyesuaikan diri dengan visi pembangunan daerah Bali ke depan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Jadi ekonomi Bali ke depan akan lebih berpihak kepada sumber daya lokal Bali. Ada leverage. Jadi mana yang global, mana yang nasional dan lokal. Supaya lebih memberi manfaat kepada masyarakat lokal Bali,” paparnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/