27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:13 AM WIB

Sambut Hari Raya Galungan, Pembeli Hiasan Penjor Cenderung Stagnan

MANGUPURA Menjelang hari Raya Galungan dan Kuningan penjual hiasan penjor mulai ramai. Seperti di kawasan Jalan Raya Kapal, Desa Kapal, Mengwi, Badung juga dominan banyak yang menjual berbagai hiasan penjor.

Sayangnya di masa pandemi ini, pembeli hiasan penjor dominan mencari hiasan penjor yang sederhana atau yang biasa-biasa saja.

Ni Wayan Sumadri salah satu penjual hiasan penjor menerangkan, sudah ada masyarakat yang mencari bahan penjor. Namun  belum begitu ramai  karena hari raya Galungan masih beberapa hari lagi.

“Pembeli sudah mulai ada yang mencari hiasan penjor, namun belum begitu ramai, mungkin hari minggu ramai,” ujarnya.

Namun di pandemi covid-19 ini, dia juga merasakan lesu pembeli. Hal itu dilihat dari hiasan-hiasan penjor yang dicari pelanggannya itu kebanyakan yang biasa saja.

“Sekarang orang mencari hiasan penjor yang biasa-biasa saja. Berbeda seperti dulu sebelum pandemi, banyak mencari hiasan yang bagus terutama janur-janur tersebut,” bebernya.

Namun sebelum pandemi, biasanya orang membeli bahan penjor  sampai Rp 300 ribu, sehingga mendapatkan bahan-bahan yang besar-besar dan bagus.

Berbeda saat sekarang, masyarakat hanya mencari yang sederhana dan hanya mempunyai budget  Rp 150 ribu.

“Jadi, disini Rp 150 ribu sudah dapat hiasan penjor lengkap, namun yang sederhana,” ucap Ni Wayan Sumadri.

Imbuhnya, di tokonya itu menjual berbagai alat atau hiasan penjor. Mulai dari rumput ilalang, sampian, padi-padian, hiasan sanggah, tamyang, kolong-kolong dan yang lainnya.

Usaha yang digelutinya dari 2009 silam itu, diakui sudah banyak memiliki pelanggan mulai dari Denpasar, Tabanan, Badung dan yang lainnya.

MANGUPURA Menjelang hari Raya Galungan dan Kuningan penjual hiasan penjor mulai ramai. Seperti di kawasan Jalan Raya Kapal, Desa Kapal, Mengwi, Badung juga dominan banyak yang menjual berbagai hiasan penjor.

Sayangnya di masa pandemi ini, pembeli hiasan penjor dominan mencari hiasan penjor yang sederhana atau yang biasa-biasa saja.

Ni Wayan Sumadri salah satu penjual hiasan penjor menerangkan, sudah ada masyarakat yang mencari bahan penjor. Namun  belum begitu ramai  karena hari raya Galungan masih beberapa hari lagi.

“Pembeli sudah mulai ada yang mencari hiasan penjor, namun belum begitu ramai, mungkin hari minggu ramai,” ujarnya.

Namun di pandemi covid-19 ini, dia juga merasakan lesu pembeli. Hal itu dilihat dari hiasan-hiasan penjor yang dicari pelanggannya itu kebanyakan yang biasa saja.

“Sekarang orang mencari hiasan penjor yang biasa-biasa saja. Berbeda seperti dulu sebelum pandemi, banyak mencari hiasan yang bagus terutama janur-janur tersebut,” bebernya.

Namun sebelum pandemi, biasanya orang membeli bahan penjor  sampai Rp 300 ribu, sehingga mendapatkan bahan-bahan yang besar-besar dan bagus.

Berbeda saat sekarang, masyarakat hanya mencari yang sederhana dan hanya mempunyai budget  Rp 150 ribu.

“Jadi, disini Rp 150 ribu sudah dapat hiasan penjor lengkap, namun yang sederhana,” ucap Ni Wayan Sumadri.

Imbuhnya, di tokonya itu menjual berbagai alat atau hiasan penjor. Mulai dari rumput ilalang, sampian, padi-padian, hiasan sanggah, tamyang, kolong-kolong dan yang lainnya.

Usaha yang digelutinya dari 2009 silam itu, diakui sudah banyak memiliki pelanggan mulai dari Denpasar, Tabanan, Badung dan yang lainnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/