DENPASAR – Penggak PKK Provinsi Bali kembali menyapa masyarakat. Program peduli di masa pandemi Covid-19 binaan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(TP PKK) Provinsi Bali, Ni Putri Suastini Koster itu, Jumat (12/6) pagi hadir di Banjar Tanggayuda, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Acara penggak kali ini berlangsung cair dan merakyat karena digelar di areal Jaba Pura Taman Sari. Lokasi yang biasanya menjadi areal parkir wisatawan rafting dan swing itu disulap menjadi pasar kaki lima.
Selain menyerahkan bibit cabe Siput (cabenya Si Putri, red), Putri Koster juga membagikan beragam kebutuhan pokok.
Paket super besar ini terdiri atas beras, sayur mayur, gula pasir, ikan, pisang, telur ayam, jus buah, tempe, virgin coconut oil, hand sanitizer, minyak goreng, boreh, dan lain-lain.
Sumbangan tersebut jelas Putri Koster merupakan sumbangan atau urunan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali bersinergi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung.
“Sumbangan berupa beras 410,9 ton ke seluruh Bali dan 103 ribu masker sumber dananya berasal dari PKK Provinsi Bali. Sumbangan ini urunan anggota PKK Provinsi Bali dan Kabupaten Badung.
Terima kasih Ibu Wakil PKK Kabupaten Badung dan Ibu Sekda Badung,” ucap Putri Koster yang tiba di lokasi acara pukul 09.58.
Putri Suastini Koster memberi teladan dengan langsung cuci tangan sebelum menyapa masyarakat Desa Bongkasa. Ungkapnya, program Penggak PKK fokus pada kegiatan berbagi di tengah pandemi Coronavirus Disease alias Covid-19.
“PKK ngemargiang acara penggak. Di depan rumah digelar meja seperti pedagang kaki lima. Tujuannya berbagi ketika wabah korona,” tandasnya sembari mengingatkan agar masyarakat bila keluar rumah wajib memakai masker.
Putri Koster yang juga dijuluki “Ibu Literasi” karena sangat memperhatikan keberlangsungan dunia sastra dan budaya di Bali itu juga mengingatkan warga terkait transmisi lokal Covid-19 yang makin tinggi dan mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat disiplin beraktivitas dari rumah saja. “Penggak PKK hadir di Banjar Tanggayuda Desa Bongkasa. Mengajak warga disiplin.
Kami hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai bagian dari kepedulian pemerintah, khususnya Pemprov Bali. Mari ikuti imbauan pemerintah yang bertujuan menyelamatkan warga.
Kami turun langsung agar Bapak dan Ibu paham bahwa masyarakat tidak sendiri menghadapi virus corona ini,” tandasnya.
Selain memberikan edukasi tentang Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), Putri Koster tak lupa mengimbau 50 warga penerima manfaat agar tidak lagi menggunakan plastik kresek.
“Ten dados nganggen tas kresek. (Tidak boleh pakai tas kresek),” pesannya penuh semangat sembari membagikan edukasi virus corona melalui buklet titipan Presiden V RI, Ibu Megawati Soekarno Putri.
Guna meningkatkan imun tubuh, Putri Suastini Koster melalui program “Hatinya PKK” mengajak masyarakat menata kembali halaman rumah masing-masing dengan tanaman obat keluarga alias toga.
Sekaligus menanam bunga kebutuhan upacara agama di pekarangan parahyangan atau tempat suci.
“Kami juga membagikan bibit cabe dan terong. Nanti kalau berbuah namanya Cabe Siput, Cabenya Si Putri. Yuk ambil meriki, nenten perlu meli,” ujarnya penuh canda.
Putri Koster juga menyalurkan bantuan khusus kepada pecalang Banjar Tangguyuda. Pada kesempatan yang sama, Putri Koster juga mengapresiasi karya anak Bongkasa,
yakni berupa virgin coconut oil (VCO) Melah, balsem cengkeh Balvic, boreh Melah, hand sanitizer, dan minyak kelapa Melah.
Putri Koster yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Bali itu berpesan agar usaha yang dibangun berpihak pada warga lokal; jangan hanya mengemas ulang. Bahan baku pun semaksimal mungkin berasal dari lokal Bali.
“Kita berproduksi, kita ambil, kita tanam,” pesannya sekaligus menekankan bahwa VCO Melah sangat bagus untuk metabolisme tubuh.
Atas apresiasi tersebut, pimpinan CV Melah, I Wayan Setiawan mengucapkan terima kasih. “Penggak ini embrio lahirnya UMKM di Desa Bongkasa.
Ke depan, kesempatan-kesempatan berwirausaha ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat. Dari masyarakat Bali untuk Bali dan Indonesia,” ungkapnya disaksikan Perbekel Desa Bongkasa I Ketut Luki.
Kepada Jawa Pos Radar Bali salah seorang penerima manfaat program Penggak PKK Provinsi Bali, Ni Ketut Jernih, 52, mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan.
“Senang dapat bantuan. Suksema. Sehari-hari tiang kerja serabutan, mejaitan. Karena wabah ini kerjaan jadi macet. Anak tiang juga macet kerja karena swing (wisata ayunan, red)
tidak ada pengunjung,” ungkap warga asal Banjar Tanggayuda itu sembari mengaku baru pertama kali bertemu langsung dengan Ketua TP PKK Provinsi Bali. “Terima kasih, Ibu Gubernur Bali,” tutupnya.