29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:08 AM WIB

Seragam Gratis di Badung Bermasalah, Pembagian Telat dan Salah Ukuran

DENPASAR – Komisi IV DPRD Badung yang mengawasi pendidikan mendapat temuan mengejutkan terkait program seragam gratis untuk siswa SD dan SMP.

Masalah yang muncul di masyarakat mulai pembagian yang telat hingga seragam salah ukuran.

“Pendistribusian seragam sekolah ini bukan lambat lagi tapi telat banget. Ukurannya juga tidak sesuai, ini kami temukan di lapangan,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Badung, I Made Sumerta, kemarin.

Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Sumerta berjanji menindaklanjuti pada rapat kerja dengan eksekutif.

Dewan akan memanggil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung sebagai instansi yang membidani masalah ini.

Dewan juga ingin mengetahui kendala dan solusi yang telah dilakukan pemerintah. Sebab, pembagian seragam sekolah gratis merupakan program prioritas.

Sumerta menambahkan, pihaknya sudah mengantongi contoh pembagian seragam bermasalah. Salah satunya di SMPN 2 Mengwi.

“Jangan-jangan sudah injury time baru dibagikan kan akan jadi masalah, jadi sebelum tanggal 20 Desember akan kami rapatkan,” tukas politisi asal Desa Pecatu, Kuta Selatan, itu.

Tidak hanya seragam, dewan juga menyoal fasilitas sekolah yang tidak berfungsi dengan baik. Seperti pendingin ruangan yang tidak terawat, laptop gratis yang rusak dan lainnya.

Pada tahun ajaran 2019-2020, Pemkab Badung melakukan pengadaan seragam baru secara gratis untuk 8.083 siswa SMP.

Khusus untuk seragam gratis diberikan dalam bentuk kain, kemudian siswa diberikan ongkos menjahit sebesar Rp 110 ribu per stel.  

Di lain bagian, Kepala Bidang (Kabid) Gedung dan Sarana (Disdikpora) Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana, menyebut pengadaan seragam untuk siswa SMP masih berproses.

Pihaknya memastikan semua siswa dapat seragam komplit. Pihak rekanan pun masih proses menyiapkan.

“Sebetulnya seragam lengkap sudah mulai didistribusikan secara bertahap. Seperti di Kecamatan Petang itu sudah. Kalau di wilayah Mengwi memang wilayahnya luas jadi butuh waktu,” ujarnya.

Menurut Roby, kontrak dengan penyedia atau rekanan berakhir Desember 2019.Pihaknya juga sudah mengingatkan supaya rekanan menyelesaikan pendistribusian pada November 2019.

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada semua sekolah untuk bersabar, karena semua masih berproses.

“Yang jelas masing-masing siswa dapat seragam sekolah komplit dengan tas, sepatu, dan yang lain,” imbuhnya.

DENPASAR – Komisi IV DPRD Badung yang mengawasi pendidikan mendapat temuan mengejutkan terkait program seragam gratis untuk siswa SD dan SMP.

Masalah yang muncul di masyarakat mulai pembagian yang telat hingga seragam salah ukuran.

“Pendistribusian seragam sekolah ini bukan lambat lagi tapi telat banget. Ukurannya juga tidak sesuai, ini kami temukan di lapangan,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Badung, I Made Sumerta, kemarin.

Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Sumerta berjanji menindaklanjuti pada rapat kerja dengan eksekutif.

Dewan akan memanggil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung sebagai instansi yang membidani masalah ini.

Dewan juga ingin mengetahui kendala dan solusi yang telah dilakukan pemerintah. Sebab, pembagian seragam sekolah gratis merupakan program prioritas.

Sumerta menambahkan, pihaknya sudah mengantongi contoh pembagian seragam bermasalah. Salah satunya di SMPN 2 Mengwi.

“Jangan-jangan sudah injury time baru dibagikan kan akan jadi masalah, jadi sebelum tanggal 20 Desember akan kami rapatkan,” tukas politisi asal Desa Pecatu, Kuta Selatan, itu.

Tidak hanya seragam, dewan juga menyoal fasilitas sekolah yang tidak berfungsi dengan baik. Seperti pendingin ruangan yang tidak terawat, laptop gratis yang rusak dan lainnya.

Pada tahun ajaran 2019-2020, Pemkab Badung melakukan pengadaan seragam baru secara gratis untuk 8.083 siswa SMP.

Khusus untuk seragam gratis diberikan dalam bentuk kain, kemudian siswa diberikan ongkos menjahit sebesar Rp 110 ribu per stel.  

Di lain bagian, Kepala Bidang (Kabid) Gedung dan Sarana (Disdikpora) Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana, menyebut pengadaan seragam untuk siswa SMP masih berproses.

Pihaknya memastikan semua siswa dapat seragam komplit. Pihak rekanan pun masih proses menyiapkan.

“Sebetulnya seragam lengkap sudah mulai didistribusikan secara bertahap. Seperti di Kecamatan Petang itu sudah. Kalau di wilayah Mengwi memang wilayahnya luas jadi butuh waktu,” ujarnya.

Menurut Roby, kontrak dengan penyedia atau rekanan berakhir Desember 2019.Pihaknya juga sudah mengingatkan supaya rekanan menyelesaikan pendistribusian pada November 2019.

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada semua sekolah untuk bersabar, karena semua masih berproses.

“Yang jelas masing-masing siswa dapat seragam sekolah komplit dengan tas, sepatu, dan yang lain,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/