25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:03 AM WIB

NGERI! Pembelajaran Tatap Muka, 2 Persen Guru di Badung Positif Covid

MANGUPURA – Rencana Pembelajaran tatap muka yang rencananya akan digelar mulai Januari 2021 ini tampaknya berada dalam fakta yang mengerikan. Bagaimana tidak? Dari hasil tes swab massal yang dilakukan terhadap ribuan guru di Badung, sekitar 2,3 persen dari jumlah guru yang dites ternyata positif Covid-19.

Hal itu terungkap dalam program swab test atau tes usap gratis untuk para guru di Kabupaten Badung. Sampai saat ini, jumlah guru yang sudah dites mencapai 2.609 guru. Dari jumlah tersebut, 60 positif Covid-19.

“Dari jumlah tersebut, yang positif sekitar 60 orang,” kata Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehata Kabupaten Badung, I Gusti Agung Alit Naya, Jumat (18/12).

Data ini tentu saja cukup mencengangkan. Sebab, para guru ini dites bukan hasil tracing atau penelusuran kontak dari pasien pasien Covid-19. Mereka dites karena ada program pembelajaran tatap muka. Kondisi mereka juga sebagaimana orang tanpa gejala. Namun, ketika dites, mereka yang terlihat biasa-biasa saja, justru ada yang positif Covid-19.

“Sesuai SOP, mereka yang dinyatakan positif dikarantina. Kami bekerjasama dengan Pihak Pemprov Bali,” ujar Alit.

Alit mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menargetkan sampai akhir Desember 2020 semua guru di Badung sudah selesai melakukan swab test. Data Disdikpora ada 6.284 guru di Badung yang terdiri dari 2.451 guru PNS dan 3.833 non PNS. 

Tes ini dilaksanakan untuk memastikan para guru terhindar dari paparan Covid-19 jelang tahun ajaran baru yang rencananya digelar tatap muka. Dengan demikian diharapkan tidak ada klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikpora Badung, I Made Mandi menegaskan, tes untuk para guru ini sifatnya wajib. Jadi, apapun alasan para guru mereka harus bersedia dites guna mengetahui kondisi para guru.

Menurut Mandi, bisa saja sekarang negatif, tapi bisa jadi seminggu kemudian positif terpapar. Tes swab saat ini adalah upaya untuk melakukan pencegahan.

Lebih lanjut dijelaskan, tes swab dilakukan secara bertahap. Informasi yang diterima Mandi, wilayah Petang, Abiansemal, dan Mengwi sudah dites. “Sekarang yang sedang berlangsung wilayah Kuta Utara, berlanjut ke wilayah Kuta dan Kuta Selatan,” papar Made Mandi.

MANGUPURA – Rencana Pembelajaran tatap muka yang rencananya akan digelar mulai Januari 2021 ini tampaknya berada dalam fakta yang mengerikan. Bagaimana tidak? Dari hasil tes swab massal yang dilakukan terhadap ribuan guru di Badung, sekitar 2,3 persen dari jumlah guru yang dites ternyata positif Covid-19.

Hal itu terungkap dalam program swab test atau tes usap gratis untuk para guru di Kabupaten Badung. Sampai saat ini, jumlah guru yang sudah dites mencapai 2.609 guru. Dari jumlah tersebut, 60 positif Covid-19.

“Dari jumlah tersebut, yang positif sekitar 60 orang,” kata Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehata Kabupaten Badung, I Gusti Agung Alit Naya, Jumat (18/12).

Data ini tentu saja cukup mencengangkan. Sebab, para guru ini dites bukan hasil tracing atau penelusuran kontak dari pasien pasien Covid-19. Mereka dites karena ada program pembelajaran tatap muka. Kondisi mereka juga sebagaimana orang tanpa gejala. Namun, ketika dites, mereka yang terlihat biasa-biasa saja, justru ada yang positif Covid-19.

“Sesuai SOP, mereka yang dinyatakan positif dikarantina. Kami bekerjasama dengan Pihak Pemprov Bali,” ujar Alit.

Alit mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menargetkan sampai akhir Desember 2020 semua guru di Badung sudah selesai melakukan swab test. Data Disdikpora ada 6.284 guru di Badung yang terdiri dari 2.451 guru PNS dan 3.833 non PNS. 

Tes ini dilaksanakan untuk memastikan para guru terhindar dari paparan Covid-19 jelang tahun ajaran baru yang rencananya digelar tatap muka. Dengan demikian diharapkan tidak ada klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikpora Badung, I Made Mandi menegaskan, tes untuk para guru ini sifatnya wajib. Jadi, apapun alasan para guru mereka harus bersedia dites guna mengetahui kondisi para guru.

Menurut Mandi, bisa saja sekarang negatif, tapi bisa jadi seminggu kemudian positif terpapar. Tes swab saat ini adalah upaya untuk melakukan pencegahan.

Lebih lanjut dijelaskan, tes swab dilakukan secara bertahap. Informasi yang diterima Mandi, wilayah Petang, Abiansemal, dan Mengwi sudah dites. “Sekarang yang sedang berlangsung wilayah Kuta Utara, berlanjut ke wilayah Kuta dan Kuta Selatan,” papar Made Mandi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/