LEGIAN – Organisasi Solidaritas Legian Peduli (Solid) bersama elemen Pemuda Adat di Desa Adat Legian merespons pandemi Covid-19
dengan mengirimkan Alat Pelindung Diri (APD) ke instansi kesehatan yang berada di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Badung kemarin.
Organisasi pelaksana mandat teknis tolak reklamasi Teluk Benoa dari Desa Adat Legian tersebut mengirimkan sebanyak 210 pelindung wajah (face shield) dan 30 baju hazmat.
Sejumlah 100 pelindung wajah dan 20 baju hazmat dibagikan ke RS Universitas Udayana Jimbaran, 50 pelindung wajah dan 10 baju hazmat dibagikan ke RS. Klungkung.
Sejumlah pelindung wajah masing-masing 15 dibagikan ke Puskesman wilayah Kuta yang terdiri dari Puskesmas Seminyak, Puskesmas Kuta, Puskesmas Legian dan Puskesmas BKIA.
Pengiriman APD ke instansi kesehatan di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Badung dari Solid diwakili oleh I Wayan Satria Prayuda sebagai Sekretaris dan Made Suparta sebagai Bendhara.
Dari perwakilan Pemuda Desa Adat Legian diwakili oleh I Wayan Agus Rama sebagai Ketua Yowana Desa Adat Legian, Nyoman Agus Setiawan,
Ketua ST. Banjar Legian Kelod, Kadek Yuda Cahya Perkasa sebagai Ketua ST. Banjar Legian Kaja dan Gede Wira Adi Gunawan sebagai Ketua ST. Banjar Legian Tengah.
Selain mendonasikan APD ke sejumlah instansi kesehatan, Solid bersama Elemen Pemuda Desa Adat Legian, juga memberikan sejumlah masker dan sembako kepada para pemangku pura yang berada di wilayah Desa Adat Legian.
Minggu (19/04) lalumereka juga menyerahkan 10 alat pelindung wajah dan 10 dus air mineral kepada relawan Legian yang melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah Desa Adat Legian.
Wayan Satria Prayuda menegaskan bahwa pengiriman sejumlah APD ke instansi kesehatan di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Badung adalah wujud solidaritas dari Solid kepada para medis yang berada di garis depan melawan virus Covid-19.
Lebih lanjut, dia menjelaskan proses pembuatan APD dilakukan oleh Solid Legian secara swadaya, dengan donasi yang dikumpulkan dari Masyarakat Desa Adat Legian. “Kami melakukan penggalian dana,” ujar Satria Prayuda.
Di tempat yang terpisah, Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa, I Wayan ‘Gendo’ Suardana mengapresiasi respons Solid Legian terhadap pandemi covid-19.
Gendo menyampaikan bahwa gerakan Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (BTR) selama ini memupuk rasa solidaritas bukan hanya sebatas isu tolak reklamasi Teluk Benoa, tapi juga isu kemanusiaan yang lain seperti dalam situasi wabah Covid-19.
Lebih lanjut, Gendo mengingatkan pemerintah agar tidak abai memenuhi hak-hak dasar bagi penanggulangan Covid-19.
“Seharusnya pemerintah terlecut dengan gerakan ini, bukan malah menjadikan gotong royong warga sebagai pembenaran bagi mereka untuk abai memenuhi hak-hak dasar warga bagi penanggulangan Covid-19,” tegasnya.