DENPASAR – Sebuah baliho dipasang oleh Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) di depan Kantor Gubernur Bali pada aksi perdana di tahun 2020 ini.
Baliho bertuliskan “Kapan Selesai Itu Barang?” ini sebagai sebuah simbolis dan sindiran terhadap Gubernur Bali Wayan Koster sebagaimana janjinya dalam kampanye dulu.
Dalam kampanyenya, Koster saat itu bersesumbar dapat menyelesaikan itu “barang” (batalkan reklamasi Teluk Benoa) tanpa bantuan orang lain, alias cukup satu Koster saja.
Lucunya, dalam spanduk tersebut juga ada gambar keledai. Atau masyarakat Bali lebih mengenal istilah Nasbedag. Gambar ini berhubungan dengan ucapan Koster saat kampanye dulu yang menyinggung massa aksi seperti Nasbedag.
Namun tahun pun berganti, kepastian untuk mengagalkan rencana reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektare oleh PT TWBI pun tak kelar-kelar.
Karena itu, ForBali tetap konsisten turun ke jalan menuntut janji pemerintah. “Kami simbolisasikan dengan memasang baliho di depan kantor Gubernur Bali untuk menuntut
janji gubernur menyelesaikan reklamasi Teluk Benoa,” kata Koordinator ForBali Wayan Gendo Suardana disela-sela aksi, Minggu (26/1) sore.
Selain itu, baliho dan juga aksi di tahun ke tujuh ini juga memperlihatkan agar Gubernur Bali tahu bahwa dirinya terus dituntut oleh rakyatnya dan serius berjuang, bukan hanya sebatas janji dan kata kata saja.
Berdasar pantauan wartawan Radar Bali saat aksi, saat pemasangan baliho tersebut, sejumlah Satpol PP yang menjaga aksi pun tampak kebingungan.
Petugas Satpol PP hanya bisa tolah toleh melihat massa memasang baliho. Terkait gerakan ForBali ke depan, kata Gendo,
pihaknya masih meminta komitmen DPRD Bali dan juga Gubernur Bali dan tetap mendesak Perpres Konservasi Teluk Benoa agar segera diterbitkan presiden.
“Saat ini memang sedang berproses tapi kami tak ingin berlama-lama. Kalau gubernur nggak serius, ForBali akan melakukan desakan ke pemerintah pusat lagi,” tegas Gendo.
Aksi perdana melibatkan ribuan massa ini sempat diguyur hujan. Namun, massa aksi tak meninggalkan lokasi aksi.
Hanya saja aksi yang hendak menampilkan aksi band Punk Reformasi gagal. Sebab, cukup membahayakan para musisi untuk bermain ketika hujan sedang turun.
Selain dihadiri massa ForBali dari berbagai kabupaten/kota di Bali, aksi ini juga dihadiri musisi JRX SID dan sejumlah seniman lainnya.
Yang juga menarik perhatian, aksi kali ini juga dihadiri youtuber ternama Awkarin yang ikut aksi Bersama massa.