Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
29.1 C
Jakarta
21 Juli 2024, 10:04 AM WIB

Target 3 Juta, Vaksinasi di Bali Per 26 April 2021 Sudah Segini…

DENPASAR – Saat ini, program pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi masih bergulir. Target jumlah penduduk Bali yang akan divaksin sekitar 3 juta orang, sekitar 70 persen dari jumlah penduduk Bali sekitar 4,3 juta orang. Vaksin yang dibutuhkan sebanyak 6 juta dosis untuk 2 kali suntikan.

 

Gubernur Bali Wayan Koster sudah menyampaikan target tersebut kepada Menteri Kesehatan RI dan sudah disepakati yang akan dilaksanakan secara bertahap, mulai bulan Maret sampai bulan Juni 2021 sesuai arahan Presiden RI pada saat meninjau vaksinasi massal tanggal 16 Maret 2021.

 

“Target vaksinasi ini sudah cukup untuk membentuk herd immunity,” kata Koster pada Senin (26/4).

 

Jumlah vaksin yang sudah diterima sampai tanggal 22 April 2021 adalah sebanyak 1.141.110 dosis atau sekitar 19 persen dari target sebanyak 6 juta dosis. Jumlah vaksin yang telah dialokasikan ke Bali, merupakan persentase tertinggi di Indonesia. Jumlah vaksin tersebut sudah dibagi untuk 9 Kabupaten/Kota se-Bali.

 

Kelompok masyarakat yang sudah divaksin yaitu: tenaga kerja kesehatan, pegawai pemerintah, TNI, POLRI, kelompok lansia, pekerja pariwisata, tenaga pendidik, pedagang pasar, wartawan, atlet, tokoh agama, tokoh adat, seniman, pegawai Bank, pegawai pasar swalayan, dan kelompok masyarakat lain.

 

Jumlah penduduk yang sudah divaksin Tahap I sebanyak 696.356 orang (23,2 persen) dan vaksin Tahap II sebanyak 216.429 orang (7,2 persen).

 

Pemerintah Provinsi Bali bersama Menteri Kesehatan juga telah membentuk 3 kawasan sebagai zona hijau yaitu: Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar, Kawasan Nusa Dua dan sekitarnya Kabupaten Badung, dan Kawasan Sanur Kota Denpasar.

 

Gubernur bersama Bupati/Walikota yang dibantu oleh TNI dan POLRI serta berbagai komponen masyarakat terus melakukan upaya percepatan vaksinasi dengan berbagai inovasi, seperti: vaksinasi massal berbasis Banjar, vaksinasi berbasis komunitas bagi pekerja pariwisata, tenaga pendidik, pasar swalayan, pedagang pasar, dan drive thru.

 

“Sampai saat ini, pelaksanaan vaksinasi di Bali berjalan dengan sangat lancar, ditandai dengan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti vaksin, adanya gotong-royong tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan, TNI dan POLRI, organisasi profesi, manajemen hotel, manajemen pasar swalayan, Kepala Desa, Bandesa Adat, dan kelompok masyarakat lainnya. Gubernur memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak,” katanya 

 

Koster mengklaim, pihaknya terus melakukan upaya melalui Menteri Kesehatan RI untuk memastikan pencapaian target vaksinasi pada bulan Juni 2021.

 

“Perlu disampaikan bahwa tingkat efektivitas vaksinasi sebesar 65 persen dalam pembentukan antibodi bagi masyarakat yang sudah divaksin. Artinya, walaupun sudah divaksin tidak sepenuhnya dapat menjamin seseorang bebas dari penularan Covid-19. Namun berdasarkan pengalaman bagi masyarakat yang sudah divaksin dua kali, resikonya akan lebih kecil dan lebih cepat sembuh bila terkena Covid-19,” pungkasnya.

DENPASAR – Saat ini, program pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi masih bergulir. Target jumlah penduduk Bali yang akan divaksin sekitar 3 juta orang, sekitar 70 persen dari jumlah penduduk Bali sekitar 4,3 juta orang. Vaksin yang dibutuhkan sebanyak 6 juta dosis untuk 2 kali suntikan.

 

Gubernur Bali Wayan Koster sudah menyampaikan target tersebut kepada Menteri Kesehatan RI dan sudah disepakati yang akan dilaksanakan secara bertahap, mulai bulan Maret sampai bulan Juni 2021 sesuai arahan Presiden RI pada saat meninjau vaksinasi massal tanggal 16 Maret 2021.

 

“Target vaksinasi ini sudah cukup untuk membentuk herd immunity,” kata Koster pada Senin (26/4).

 

Jumlah vaksin yang sudah diterima sampai tanggal 22 April 2021 adalah sebanyak 1.141.110 dosis atau sekitar 19 persen dari target sebanyak 6 juta dosis. Jumlah vaksin yang telah dialokasikan ke Bali, merupakan persentase tertinggi di Indonesia. Jumlah vaksin tersebut sudah dibagi untuk 9 Kabupaten/Kota se-Bali.

 

Kelompok masyarakat yang sudah divaksin yaitu: tenaga kerja kesehatan, pegawai pemerintah, TNI, POLRI, kelompok lansia, pekerja pariwisata, tenaga pendidik, pedagang pasar, wartawan, atlet, tokoh agama, tokoh adat, seniman, pegawai Bank, pegawai pasar swalayan, dan kelompok masyarakat lain.

 

Jumlah penduduk yang sudah divaksin Tahap I sebanyak 696.356 orang (23,2 persen) dan vaksin Tahap II sebanyak 216.429 orang (7,2 persen).

 

Pemerintah Provinsi Bali bersama Menteri Kesehatan juga telah membentuk 3 kawasan sebagai zona hijau yaitu: Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar, Kawasan Nusa Dua dan sekitarnya Kabupaten Badung, dan Kawasan Sanur Kota Denpasar.

 

Gubernur bersama Bupati/Walikota yang dibantu oleh TNI dan POLRI serta berbagai komponen masyarakat terus melakukan upaya percepatan vaksinasi dengan berbagai inovasi, seperti: vaksinasi massal berbasis Banjar, vaksinasi berbasis komunitas bagi pekerja pariwisata, tenaga pendidik, pasar swalayan, pedagang pasar, dan drive thru.

 

“Sampai saat ini, pelaksanaan vaksinasi di Bali berjalan dengan sangat lancar, ditandai dengan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti vaksin, adanya gotong-royong tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan, TNI dan POLRI, organisasi profesi, manajemen hotel, manajemen pasar swalayan, Kepala Desa, Bandesa Adat, dan kelompok masyarakat lainnya. Gubernur memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak,” katanya 

 

Koster mengklaim, pihaknya terus melakukan upaya melalui Menteri Kesehatan RI untuk memastikan pencapaian target vaksinasi pada bulan Juni 2021.

 

“Perlu disampaikan bahwa tingkat efektivitas vaksinasi sebesar 65 persen dalam pembentukan antibodi bagi masyarakat yang sudah divaksin. Artinya, walaupun sudah divaksin tidak sepenuhnya dapat menjamin seseorang bebas dari penularan Covid-19. Namun berdasarkan pengalaman bagi masyarakat yang sudah divaksin dua kali, resikonya akan lebih kecil dan lebih cepat sembuh bila terkena Covid-19,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/