DENPASAR-Seorang mahasiswa salah satu kampus di Denpasar bernama Komang Tri Karmayoga ditemukan tak bernyawa di dalam kamar kosnya. Jasad pemuda berusia 21 tahun itu ditemukan pada Senin (28/3/2022) sekitar pukul 13.20 WITA di Jalan SMA III Gang VI No. 1 Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur.
Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Tri Joko Widyanto mengatakan, jasad pria asal Tampak Siring Gianyar itu ditemukan tewas di atas kasur di kamarnya. “Posisi korban tengadah, kepala di sebelah utara menggunakan baju kaos lengan panjang warna putih, celana pendek kain warna hitam dan mulut mengeluarkan buih, dan kulit lebam,” kata Kapolsek.
Jasad korban ditemukan pertamakali oleh kakak perempuannya bernama Wayan Sri Wahyuni, 26 tahun. Kepada polisi, kakak korban menuturkan, bahwa pada Kamis (24/3/2022) korban sempat mendatanginya di kosannya yang tak jauh dari kos korban. Di sana mereka membahas rencana akan sembahyang ke Pura Besakih pada tanggal 30 Maret 2022.
Selanjutnya pada Senin (28/3/2022) sekitar pukul 13.00 WITA, saksi menghubungi korban via telpon, namun tak ada jawaban. “Karena saksi merasa curiga saksi mendatangi kos korban dan membuka kamar kosnya. Saksi melihat korban muka warna biru dan mengeluarkan busa dari mulut dan saksi berteriak dan menangis hingga penghuni kos mendengar dan langsung mendatangi saksi. Mereka melihat korban sudah meninggal dalam keadaan warna kulit muka dan mulut mengeluarkan busa,” terang Kompol Tri Joko.
Sementara itu, saksi lain yang merupakan pacar korban bernama Ni Luh Candra, 20 kepada polisi menerangkan, Kamis (24/3/2022) malam, korban dan saksi serta beberapa rekan mereka sempat pesta miras di kos korban. Pada Minggu (27/3/2022) saksi sempat menghubungi korban, namun tak ada jawaban. Namun, Senin (28/3/2022) saksi diberitahu temannya bahwa korban ditemukan meninggal.
Atas peristiwa itu, untuk sementara polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban. Di TKP ditemukan beberapa obat dan multivitamin, HP, laptop, surat pernyataan, dompet, surat vaksin, uang tunai, SIM, surat motor dan kartu mahasiswa. “Kami masih dalami peristiwa ini,” pungkas perwira dengan melati satu di pundak itu.