26.4 C
Jakarta
25 April 2024, 8:35 AM WIB

Rayakan Waisak Sambil Jaga Toleransi dan Keharmonisan

MANGUPURA – Perayaan Tri Suci  Waisak 2562, Selasa (29/5) kemarin, bertepatan dengan Hari Penampahan Galungan, berlangsung khusyuk.

Sejumlah umat melangsungkan perayaan Suci Waisak di Vihara Buddha Dharma Bali di kawasan Sunset Road Kuta Badung.

Perayaan kali ini lebih mengedepankan untuk menjaga keharmonisan dan juga toleransi. Bhikku Bhadranatha sebagai pemimpin upacara mengatakan, perayaan kali ini mengambil tema Harmoni dalam kebhinnekaan dalam berbangsa.

Hal ini untuk menjaga semangat toleransi dalam beragama mau pun bernegara. “Tema yang kami angkat ini bertujuan menjaga keharmonisan kita jadi manusia dalam keragaman berbangsa,” jelasnya, kemarin.

Perayaan kali ini juga bertepatan dengan hari Raya Galungan di Bali. Semua umat melaksanakan kegiatan upacara masing-masing dan bisa berjalan baik dengan ketoleransiannya.

Apalagi dengan kondisi Indonesia yang sedang mengalami ujian dari berbagai kejadian yang ada.

“Kami harapkan situasi Indonesia yang belum normal dalam hal ini harus ada toleransi sifat cinta kasih antar sesama umat agar terjaga kedamaian di antara umat, ” terangnya.

Dalam Waisak ini berbagai kegiatan. Seperti donor darah, puja Bhakti dan Pradaksina malam Waisak, Pindapatta, puja Bakti Waisak, hingga memandikan Patung Bayi Buddha Rupang.

“Tujuan ritual ini untuk penghapusan dosa kita yang diperbuat selama ini, dengan memandikan semoga dosa kita terhapuskan, ” terangnya.

MANGUPURA – Perayaan Tri Suci  Waisak 2562, Selasa (29/5) kemarin, bertepatan dengan Hari Penampahan Galungan, berlangsung khusyuk.

Sejumlah umat melangsungkan perayaan Suci Waisak di Vihara Buddha Dharma Bali di kawasan Sunset Road Kuta Badung.

Perayaan kali ini lebih mengedepankan untuk menjaga keharmonisan dan juga toleransi. Bhikku Bhadranatha sebagai pemimpin upacara mengatakan, perayaan kali ini mengambil tema Harmoni dalam kebhinnekaan dalam berbangsa.

Hal ini untuk menjaga semangat toleransi dalam beragama mau pun bernegara. “Tema yang kami angkat ini bertujuan menjaga keharmonisan kita jadi manusia dalam keragaman berbangsa,” jelasnya, kemarin.

Perayaan kali ini juga bertepatan dengan hari Raya Galungan di Bali. Semua umat melaksanakan kegiatan upacara masing-masing dan bisa berjalan baik dengan ketoleransiannya.

Apalagi dengan kondisi Indonesia yang sedang mengalami ujian dari berbagai kejadian yang ada.

“Kami harapkan situasi Indonesia yang belum normal dalam hal ini harus ada toleransi sifat cinta kasih antar sesama umat agar terjaga kedamaian di antara umat, ” terangnya.

Dalam Waisak ini berbagai kegiatan. Seperti donor darah, puja Bhakti dan Pradaksina malam Waisak, Pindapatta, puja Bakti Waisak, hingga memandikan Patung Bayi Buddha Rupang.

“Tujuan ritual ini untuk penghapusan dosa kita yang diperbuat selama ini, dengan memandikan semoga dosa kita terhapuskan, ” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/