AMLAPURA- Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem langsung melakukan upaya fogging di Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Jumat (10/6). Ini menyusul, warga di sana yang diduga terjangkit virus chikungunya massal sejak dua bulan belakangan.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, petugas surveilans dari Puskesmas Karangasem 2 melakukan penelitian epidimologi (PE) untuk melakukan upaya pendataan. “Upaya fogging ini untuk membunuh nyamuk dewasa yang diduga menjadi penyebab warga mengalami sakit secara massal karena dugaan virus chikungunya,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan petugas surveilan, ada sebanyak 64 warga yang terkena chikungunya. Sebanyak 50 orang sudah sembuh dan 10 orang masih dalam proses penyembuhan. “Rata-rata setelah berobat sudah membaik. Warga lebih banyak berobat ke dokter praktik,” jelas Pertama.
Pertama menambahkan, setelah adanya warga yang terjangkit chikungunya pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memutus penyebaran virus yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus. Beberapa di antaranya pemberian bubuk abate di tempat sarang-sarang nyamuk untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, pengurasan juga telah dilakukan petugas kesehatan. “Untuk hari ini (Jumat) kami lakukan upaya fogging. Seminggu lagi juga akan kembali dilakukan fogging untuk membunuh jentik yang baru menetas,” imbuhnya.
Disinggung jumlah kasus chikungunya di Karangasem sepanjang tahun 2022 ini, Pertama menegaskan kalau jumlah kasus chikungunya mencapai puluhan kasus. Pada Mei ada sebanyak 11 kasus di RS Pratama Kubu, 25 Mei 17 kasus terjadi di Bangras, 6 Juni sebanyak 10 kasus di Celuk Negara, dan 64 kasus di Ujung Pesisi. “Secara keseluruhan hingga Juni ini ada 102 kasus,” pungkasnya. (zul)