33.5 C
Jakarta
21 November 2024, 14:31 PM WIB

Diguyur Hujan, Jalan Menuju Kuburan Terputus

SEMARAPURA – Jalan satu-satunya menuju Setra Adat Losan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan terputus, Selasa lalu (12/7). Peristiwa itu terjadi setelah hujan deras terus mengguyur wilayah Kabupaten Klungkung beberapa hari terakhir. Hanya saja Pemkab Klungkung belum bisa melakukan penanganan lantaran lahan jalan tersebut bukanlah aset Pemkab Klungkung.

 

Serka Yulianta, Babinsa Desa Takmung mengungkapkan, jalan menuju Setra Adat Losan dan persawahan tersebut terputus lantaran gorong-gorong di jalan itu jebol. Jebolnya gorong-gorong tersebut, menurutnya dimungkinkan diakibatkan naiknya debit air disertai sampah pada saat hujan lebat yang masuk ke gorong-gorong. “Sehingga air yang mengalir meluap dan mengakibatkan jebolnya gorong-gorong,” katanya, Kamis kemarin (14/7).

 

Mendengar adanya peristiwa itu, Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta menuju ke lokasi, Kamis (14/7). Melihat kondisi jalan satu-satunya menuju Setra Adat Losan itu, pihaknya sangat ingin jalan tersebut bisa segera ditangani. Hanya saja karena status jalan tersebut merupakan jalan non status, Pemkab Klungkung belum bisa melakukan perbaikan. “Kami minta kepada kepala dusun dan kepala desa tolong disegerakan pengurusan administrasi untuk mengubah status jalan ini sebagai jalan kabupaten. Namun tetap pemerintah akan mengupayakan agar jalan ini segera mendapat perbaikan,” katanya.

 

Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jati Laksana menambahkan, akan menyalahi aturan bila penanganan jalan non status tersebut dilakukan dengan menggunakan APBD Klungkung. Namun pihaknya mengaku akan berupaya melakukan penanganan darurat tanpa menggunakan APBD. “Kami akan upayakan mencari solusinya, namun tanpa menggunakan APBD,” tandasnya.

 

Sementara itu, Kelihan Banjar Adat Losan Made Sujendra mengatakan warga Banjar Losan secara gotong-royong membuat jembatan darurat agar masyarakat dapat melintas menuju ke Setra Adat Losan dan kawasan persawahan untuk sementara waktu ini.

 

Jembatan darurat itu dibuat warga menggunakan batang pohon kelapa yang diperoleh dari swadaya masyarakat sekitar. “Kami dari warga Banjar Losan mohon untuk dapat segera dibantu. Karena ini merupakan jalan utama untuk ke setra (kuburan) dan akses ke pura. Semoga segera dibuatkan jalan baru agar kami dapat berupacara dengan lancar kembali,” ujarnya. (ayu)

SEMARAPURA – Jalan satu-satunya menuju Setra Adat Losan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan terputus, Selasa lalu (12/7). Peristiwa itu terjadi setelah hujan deras terus mengguyur wilayah Kabupaten Klungkung beberapa hari terakhir. Hanya saja Pemkab Klungkung belum bisa melakukan penanganan lantaran lahan jalan tersebut bukanlah aset Pemkab Klungkung.

 

Serka Yulianta, Babinsa Desa Takmung mengungkapkan, jalan menuju Setra Adat Losan dan persawahan tersebut terputus lantaran gorong-gorong di jalan itu jebol. Jebolnya gorong-gorong tersebut, menurutnya dimungkinkan diakibatkan naiknya debit air disertai sampah pada saat hujan lebat yang masuk ke gorong-gorong. “Sehingga air yang mengalir meluap dan mengakibatkan jebolnya gorong-gorong,” katanya, Kamis kemarin (14/7).

 

Mendengar adanya peristiwa itu, Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta menuju ke lokasi, Kamis (14/7). Melihat kondisi jalan satu-satunya menuju Setra Adat Losan itu, pihaknya sangat ingin jalan tersebut bisa segera ditangani. Hanya saja karena status jalan tersebut merupakan jalan non status, Pemkab Klungkung belum bisa melakukan perbaikan. “Kami minta kepada kepala dusun dan kepala desa tolong disegerakan pengurusan administrasi untuk mengubah status jalan ini sebagai jalan kabupaten. Namun tetap pemerintah akan mengupayakan agar jalan ini segera mendapat perbaikan,” katanya.

 

Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jati Laksana menambahkan, akan menyalahi aturan bila penanganan jalan non status tersebut dilakukan dengan menggunakan APBD Klungkung. Namun pihaknya mengaku akan berupaya melakukan penanganan darurat tanpa menggunakan APBD. “Kami akan upayakan mencari solusinya, namun tanpa menggunakan APBD,” tandasnya.

 

Sementara itu, Kelihan Banjar Adat Losan Made Sujendra mengatakan warga Banjar Losan secara gotong-royong membuat jembatan darurat agar masyarakat dapat melintas menuju ke Setra Adat Losan dan kawasan persawahan untuk sementara waktu ini.

 

Jembatan darurat itu dibuat warga menggunakan batang pohon kelapa yang diperoleh dari swadaya masyarakat sekitar. “Kami dari warga Banjar Losan mohon untuk dapat segera dibantu. Karena ini merupakan jalan utama untuk ke setra (kuburan) dan akses ke pura. Semoga segera dibuatkan jalan baru agar kami dapat berupacara dengan lancar kembali,” ujarnya. (ayu)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/