31.8 C
Jakarta
19 November 2024, 22:06 PM WIB

Hujan Deras Semalaman, Tempat Ibadah Tertimpa Longsor

AMLAPURA– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Karangasem sejak Rabu (14/9) menyebabkan terjadinya tanah longsor di Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (15/9). Akibat peristiwa itu, tempat ibadah milik I Wayan Windra, 46, rusak tertimpa material longsor.

I Wayan Windra mengaku tidak tahu pasti kronologi terjadinya peristiwa tanah longsor tersebut. Sebab pada saat peristiwa itu dia sedang tidur. Dia baru mengetahui tempat ibadahnya tertimpa material tanah longsor setelah diberitahu sepupunya. “Sebelumnya tidak ada tanda-tanda (akan longsor). Mungkin karena airnya terlalu deras dari atas makanya ini bisa longsor, tanahnya labil. Hujannya deras dari kemarin (14/9) sore pukul 18.00, sampai sekarang (siang kemarin) masih gerimis,” ungkapnya.

Akibat tertimpa material longsoran, tempat ibadahnya hancur. Tembok pembatas tempat ibadah dan semua pelinggih yang ada rusak tertimbun material tanah longsor. Seperti Pelinggih Rong Tiga, Rong Dua, Ngerurah, dan Surya. “Kerugian Rp 40 juta lebih,” katanya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan Tim TRC dan Staff Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Karangasem telah melakukan giat assessment Pelinggih Sanggah Surya, Rong Tiga, Rong Dua dan Sanggah Ngerurah yang terkena longsoran di Banjar Dinas Pakudansih, Desa Muncan, Kecamatan Selat.

Berdasarkan hasil kajian dari Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi dikatakannya kerusakan tempat ibadah milik Windra bisa difasilitasi proposal permohonan bantuan ke provinsi. “Karena jenis kerusakannya masuk dalam Pergub Bali Nomor 32 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya untuk korban bencana atau musibah,” terangnya. (ayu)

 

AMLAPURA– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Karangasem sejak Rabu (14/9) menyebabkan terjadinya tanah longsor di Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (15/9). Akibat peristiwa itu, tempat ibadah milik I Wayan Windra, 46, rusak tertimpa material longsor.

I Wayan Windra mengaku tidak tahu pasti kronologi terjadinya peristiwa tanah longsor tersebut. Sebab pada saat peristiwa itu dia sedang tidur. Dia baru mengetahui tempat ibadahnya tertimpa material tanah longsor setelah diberitahu sepupunya. “Sebelumnya tidak ada tanda-tanda (akan longsor). Mungkin karena airnya terlalu deras dari atas makanya ini bisa longsor, tanahnya labil. Hujannya deras dari kemarin (14/9) sore pukul 18.00, sampai sekarang (siang kemarin) masih gerimis,” ungkapnya.

Akibat tertimpa material longsoran, tempat ibadahnya hancur. Tembok pembatas tempat ibadah dan semua pelinggih yang ada rusak tertimbun material tanah longsor. Seperti Pelinggih Rong Tiga, Rong Dua, Ngerurah, dan Surya. “Kerugian Rp 40 juta lebih,” katanya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan Tim TRC dan Staff Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Karangasem telah melakukan giat assessment Pelinggih Sanggah Surya, Rong Tiga, Rong Dua dan Sanggah Ngerurah yang terkena longsoran di Banjar Dinas Pakudansih, Desa Muncan, Kecamatan Selat.

Berdasarkan hasil kajian dari Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi dikatakannya kerusakan tempat ibadah milik Windra bisa difasilitasi proposal permohonan bantuan ke provinsi. “Karena jenis kerusakannya masuk dalam Pergub Bali Nomor 32 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya untuk korban bencana atau musibah,” terangnya. (ayu)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/