AMLAPURA– Sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi di Karangasem, Pusat Kesehataan Hewan (Puskeswan) terus menggencarkan program vaksinasi pada sapi-sapi di Karangasem. Per tangal 17 Juli, Puskeswan Karangasem telah menyasar 9.786 ekor sapi yang mendapat vaksin.
Kepala UPTD Puskeswan Karangasem, Pande Gede Arya Saaputra mengatakan, vaksinasi pada sapi digenjot untuk memaksimalkan upaya pemerintah dalam langkah pencegahan. Mengingat kasus PMK di Karangasem ditemukan hampir di semua Kecamatan. “Paling banyak terjadi di Rendang. Makanya data per hari Minggu kemarin sudah 9.876 ekor sapi yang mendapat vaksin. Ini akan terus berproses,” ujarnya, Senin (18/7).
Disinggung ketersediaan stok vaksin PMK, Pande menegaskan ketersediaan vaksin virus PMK cukup melimpah. Hingga saat ini, oleh pemerintah pusat, kabupaten Karangasem digelontor 13.000 dosis vaksin. “Cukup, stoknya, aman,” ucapnya memastikan.
Program vaksinasi dengan melibatkan 15 petugas ini menyasar sejumlah wilayah. Seperti Kecamatan Rendang, Kubu dan Karangasem. Sasaran vaksin PMK sebut Pande, memang difokuskan kepada wilayah yang ditemukn kasus PMK. “Radiusnya sekitar 3 kilometer dari titik temu awal. Selanjutnya berkembang sampai 10 kilometer. Ini upaya untuk meningkatkan imun pada sapi agar terhindar dari virus PMK,” tandasnya.
Seperti diketahui Karangasem merupakan populasi ternak sapi yang cukup besar di Bali. Bahkan tiap tahunnya mengalami peningkatan. Saat ini populasi sapi di Karangasem mencapai 133 ribu ekor lebih.
Daerah di Karangasem dengan populasi sapi terbesar berada di Kecamatan Rendang. Seperti di Desa Pempatan, Menangga, Besakih, Nongan, Pesaban, & Desa Rendang. Populasi Sapi Bali di Kecamatan Rendang setiap tahun naik. Mengingat lahan di daerah tersebut masih cukup luas. (zul)