AMLAPURA – Kisruh yang terjadi di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karangasem terus berlanjut. Bahkan ada informasi susunan kepanitiaan agenda Musyawarah Daerah (Musda) KNPI. Namun batal tanpa alasan yang jelas.
Informasi yang dihimpun radarbali.id, agenda Musda direncanakan digelar pada Sabtu (17/9) lalu, namun dibatalkan akibat kisruh yang terjadi di KNPI Karangasem menyusul tidak dilibatkannya enam Organisasi Kepemudaan (OKP) yang bernaung di bawah KNPI Karangasem dan memiliki hak suara.
Hal itu dibenarkan salah satu perwakilan OKP, I Gusti Putu Kiranadana. Selama tiga kali agenda Musda KNPI Karangasem selalu gagal. Pihaknya pun tidak mengetahui secara pasti mengapa enam OKP dari 16 OKP yang ada tidak dilibatkan dalam Musda. “Kami tidak tahu apa alasannya kenapa enam OKP ini tidak dilibatkan,” ujarnya dikonfirmasi Minggu (18/9).
Hingga saat ini, Pasca ditinggal I Gusti Putu Parwata, KNPI Karangasem tidak memiliki Ketua definitif. Disinggung soal beredarnya susunan kepanitiaan Musda KNPI Karangasem, pria yang akrab disapa Togar itu pun mempertanyakan legalitasnya.
Mengingat hingga saat ini, KNPI Provinsi juga tidak mengetahui keberadaan susunan panitia tersebut. “Lantas susunan panitia untuk Musda itu dipertanyakan. Karena dari Karateker KNPI Provinsi tidak pernah tandatangan soal Musda,” kata Togar.
Pihaknya berharap, kisruh ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya. “Kami ingin duduk bersama. Dan mencari solusi bersama,” tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Karateker Ketua DPD KNPI Karangasem Muammar Kaddafi menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum pernah menandatangani apapun terkait agenda Musda KNPI Karangasem.
Padahal sebagai Karateker harusnya ia mengetahui mengingat posisinya sebagai perpanjangan tangan dari KNPI Provinsi. “Memang saya belum ada tanda tangan apapun. Itu susunan panitia dari mana, siapa yang menunjuk. Dari mana legitimasi mereka. Saya tidak tahu ada kepanitiaan,” sebutnya.
Diakui, dinamika unsur organisasi kepemudaan yang bernaung di KNPI Karangasem cukup baik. Hal tersebut menjadi tolak ukur, betapa pedulinya sejumlah OKP dengan KNPI. Dengan tidak dilibatkan enam OKP dalam Musda, pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut. “Seharusnya dilibatkan mereka yang punya hak suara,” kata Kaddafi.
Dengan tidak dilibatkan enam dari 16 OKP yang ada, Kaddafi mencium agenda tidak baik. Yakni ada agenda meloloskan salah satu calon hingga memunculka sosok calon tunggal dalam kepemimpinan KNPI Karangasem sehingga mengorbankan kebersamaan. “Saya tidak bisa menyalahkan teman-teman OKP yang tidak dilibatkan. Mereka pastinya kecewa,” tuturnya.
Kaddafi juga menilai, agenda Musda ini ada provokator yang sengaja memetakan mana kelompok pro dan kontra. Ketika kondisi ini terus berlanjut yang membawa perpecahan pada tubuh organisasi KNPI, pihaknya dengan keras menegaskan untuk segera melaporkan ke KNPI Provinsi Bali.
“Ini ada pemaksaan untuk meloloskan calon tertentu sehingga meninbulkan gejolak. Kalau terus begini, le lebih baik tidak ada KNPI di Karangasem kalau hanya menimbulkan perpecahan. Ini kan seperti jadi kendaraan politik untuk tujuan tertentu,” tandasnya. (zulfika rahman/rid)