33.8 C
Jakarta
10 November 2024, 12:34 PM WIB

Korban Hanyut Sempat Dicari Pakai Gamelan

TABANAN– Terkait kejadian korban I Ketut Suada, 49,  yang hanyut di Sungai Yeh Ho, Perbekel Desa Belumbang,  I Ketut Dyana Putra,  kepada wartawan mengatakan  bahwa   sebelum korban ditemukan Jumat sore, upaya secara sekala (lewat pencarian dari petugas)  dan niskala (ritual gaib)  pun dilakukan.

Pihaknya bersama keluarga korban telah melakukan upacara nebusin di lokasi TKP hanyut korban terseret arus saat mandi. Bahkan keluarga bersama warga desa sempat melakukan pencarian dengan menggunakan gamelan gong.

“Tadi pukul 08.00-10.00  dengan menggunakan gamelan gong proses pencarian korban, karena warga percaya lokasi hanyutnya korban berada wilayah wong samar (makhluk halus),” kata Dyana Putra.

Dyana mengakui lokasi hanyut korban saat mandi di sungai ini sudah kali kedua terjadi. Sebelumnya seorang anggota TNI juga hanyut terseret arus sungai Yeh Ho di desanya.

Apakah lokasi kejadian hilangnya korban di jalan penghubung antara Belumbang Kaja, Desa Belumbang, dengan Banjar Mambang Celuk, Desa Mambang, Selemadeg Timur penuh hal mistis atau keanehan.

Selama ini di desa tidak pernah dia dengar atau melihat secara langsung, hanya saja setiap tahunnya sepanjang aliran sungai Yeh Ho ada korban yang meninggal dunia terseret arus sungai.

“Kalau hal-hal aneh tidak ada, biasa kok warga melintasi jalan penghubung antara Belumbang Kaja, Desa Belumbang, dengan Banjar Mambang Celuk, Desa Mambang, Selemadeg Timur. Karena warga kami di Desa Belumbang banyak punya carik (Sawah) di daerah Tangguntuti dan Desa Mambang,” ungkapnya.

Soal keseharian korban di Banjar biasa bergaul dengan warga. Korban I Ketut Suada ini bekerja sebagai petani dan juga bekerja serabutan.

Selain ini korban juga kerap kali memancing ikan di sungai Yeh Ho. Bahkan korban mencari kepiting. Itu dilakukan usia bertani di sawahnya.”Korban ini belum menikah jadi masih lajang,” ungkapnya.

Kini korban yang dilaporkan hilang telah berhasil ditemukan oleh tim gabungan Jumat sore. “Untuk proses upacara secara agama Hindu belum kami tahu, yang pasti usai pemeriksaan di rumah sakit Tabanan jenazah korban segera dipulangkan ke rumah duka,” pungkasnya. (juliadi/radar bali)

 

TABANAN– Terkait kejadian korban I Ketut Suada, 49,  yang hanyut di Sungai Yeh Ho, Perbekel Desa Belumbang,  I Ketut Dyana Putra,  kepada wartawan mengatakan  bahwa   sebelum korban ditemukan Jumat sore, upaya secara sekala (lewat pencarian dari petugas)  dan niskala (ritual gaib)  pun dilakukan.

Pihaknya bersama keluarga korban telah melakukan upacara nebusin di lokasi TKP hanyut korban terseret arus saat mandi. Bahkan keluarga bersama warga desa sempat melakukan pencarian dengan menggunakan gamelan gong.

“Tadi pukul 08.00-10.00  dengan menggunakan gamelan gong proses pencarian korban, karena warga percaya lokasi hanyutnya korban berada wilayah wong samar (makhluk halus),” kata Dyana Putra.

Dyana mengakui lokasi hanyut korban saat mandi di sungai ini sudah kali kedua terjadi. Sebelumnya seorang anggota TNI juga hanyut terseret arus sungai Yeh Ho di desanya.

Apakah lokasi kejadian hilangnya korban di jalan penghubung antara Belumbang Kaja, Desa Belumbang, dengan Banjar Mambang Celuk, Desa Mambang, Selemadeg Timur penuh hal mistis atau keanehan.

Selama ini di desa tidak pernah dia dengar atau melihat secara langsung, hanya saja setiap tahunnya sepanjang aliran sungai Yeh Ho ada korban yang meninggal dunia terseret arus sungai.

“Kalau hal-hal aneh tidak ada, biasa kok warga melintasi jalan penghubung antara Belumbang Kaja, Desa Belumbang, dengan Banjar Mambang Celuk, Desa Mambang, Selemadeg Timur. Karena warga kami di Desa Belumbang banyak punya carik (Sawah) di daerah Tangguntuti dan Desa Mambang,” ungkapnya.

Soal keseharian korban di Banjar biasa bergaul dengan warga. Korban I Ketut Suada ini bekerja sebagai petani dan juga bekerja serabutan.

Selain ini korban juga kerap kali memancing ikan di sungai Yeh Ho. Bahkan korban mencari kepiting. Itu dilakukan usia bertani di sawahnya.”Korban ini belum menikah jadi masih lajang,” ungkapnya.

Kini korban yang dilaporkan hilang telah berhasil ditemukan oleh tim gabungan Jumat sore. “Untuk proses upacara secara agama Hindu belum kami tahu, yang pasti usai pemeriksaan di rumah sakit Tabanan jenazah korban segera dipulangkan ke rumah duka,” pungkasnya. (juliadi/radar bali)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/