27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:10 AM WIB

Puluhan KK Banjar Sega Masih Terisolasi

AMLAPURA – Sebanyak 60 kepala keluarga (KK) dari dua lingkungan yakni Pekarangan dan Gelombang di Banjar Sega, Desa Bunuta Kecamatan Abang masih terisolasi hingga saat ini. Material longsor yang belum tertangani sejak seminggu lalu, membuat aktivitas masyarkat setempat terbatas.

Kelian Banjar Sega, I Komang Kariana mengatakan material longsor kiriman dari Pura Lempuyang yang longsor beberapa waktu lalu membuat akses jalan warga tertutup. Bahkan material longsor terutama batu dan pohon besar cukup menyulitkan masyarakat untuk melintas. “Hari Minggu kemarin kami warga Sega dari dua lingkungan melakukan gotong royong. Karena memakai alat manual, yang terbuka hanya beberapa centi saja. Itu hanya cukup untuk ukuran ban motor,” kata Kariana dikonfirmasi Senin (24/10).

Kariana menuturkan, meski melibatkan puluhan kk untuk melakukan penanganan menggunakan alat manual, namun upaya tersebut tidak maksimal. “Material yang longsor panjangnya sekitar 10 meter, lebarnya sekitar 3 meter. Jadi sangat sulit. Harus menggunakan alat berat,” jelasnya.

Masyarakat yang menggunakan sepeda motor pun waswas ketika melintas. Sementara untuk kendaraan roda empat belum bisa melintas. “Warga kami yang akan bekerja jadi sulit. Anak-anak yang sekolah juga kalau jalan cukup jauh. Sampai 2,5 kilometer. Makanya banyak orang tua yang nekat mengantar anaknya menggunakan sepeda motor,” jelas Kariana.

Ketika nantinya dalam kondisi hujan, Kariana akan melarang warga terutama yang akan berangkat sekolah agar tidak melintas mengingat cukup berisiko. “Jalan itu ada di pinggiran tebing. Makanya kalau ada hujan kami larang biar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan  BPBD dan PUPR untuk melakukan penanganan menggunakan alat berat. Hanya saja, pihaknya belum mendapat kepastian. “Harapan kami bisa segera ditangani. Agar masyarakat kami bisa beraktivitas dengan normal. Karena jalan ini jalan utama menuju Bunutan dan Amlapura,” tandasnya. (zulfika rahman/radar bali)

 

AMLAPURA – Sebanyak 60 kepala keluarga (KK) dari dua lingkungan yakni Pekarangan dan Gelombang di Banjar Sega, Desa Bunuta Kecamatan Abang masih terisolasi hingga saat ini. Material longsor yang belum tertangani sejak seminggu lalu, membuat aktivitas masyarkat setempat terbatas.

Kelian Banjar Sega, I Komang Kariana mengatakan material longsor kiriman dari Pura Lempuyang yang longsor beberapa waktu lalu membuat akses jalan warga tertutup. Bahkan material longsor terutama batu dan pohon besar cukup menyulitkan masyarakat untuk melintas. “Hari Minggu kemarin kami warga Sega dari dua lingkungan melakukan gotong royong. Karena memakai alat manual, yang terbuka hanya beberapa centi saja. Itu hanya cukup untuk ukuran ban motor,” kata Kariana dikonfirmasi Senin (24/10).

Kariana menuturkan, meski melibatkan puluhan kk untuk melakukan penanganan menggunakan alat manual, namun upaya tersebut tidak maksimal. “Material yang longsor panjangnya sekitar 10 meter, lebarnya sekitar 3 meter. Jadi sangat sulit. Harus menggunakan alat berat,” jelasnya.

Masyarakat yang menggunakan sepeda motor pun waswas ketika melintas. Sementara untuk kendaraan roda empat belum bisa melintas. “Warga kami yang akan bekerja jadi sulit. Anak-anak yang sekolah juga kalau jalan cukup jauh. Sampai 2,5 kilometer. Makanya banyak orang tua yang nekat mengantar anaknya menggunakan sepeda motor,” jelas Kariana.

Ketika nantinya dalam kondisi hujan, Kariana akan melarang warga terutama yang akan berangkat sekolah agar tidak melintas mengingat cukup berisiko. “Jalan itu ada di pinggiran tebing. Makanya kalau ada hujan kami larang biar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan  BPBD dan PUPR untuk melakukan penanganan menggunakan alat berat. Hanya saja, pihaknya belum mendapat kepastian. “Harapan kami bisa segera ditangani. Agar masyarakat kami bisa beraktivitas dengan normal. Karena jalan ini jalan utama menuju Bunutan dan Amlapura,” tandasnya. (zulfika rahman/radar bali)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/