27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:20 AM WIB

Dengar Ledakan Dini Hari, teryata Rumah Terbakar

KLUNGKUNG – Rumah berukuran 6×4 meter persegi milik I Gede Sujana, 50, di Banjar Takedan, Desa Selat Kecamatan Klungkung ludes terbakar pada Jumat dini hari (27/5). Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.

 

Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono seizin Kapolres Klungkung AKBP I Made Dhanuardana mengungkapkan, peristiwa kebakaran yang melahap seluruh bangunan rumah terjadi pukul 00.25 Jumat dini hari. Saat itu seluruh penghuni rumah tengah tertidur pulas.

 

Pemilik rumah sempat mendengar suara ledakan di arah depan kamar. Sujana bersama istrinya Ni Kadek Mareni langsung bergegas keluar kamar menuju sumber suara ledakan. “Pemilik rumah sudah melihat asap tebal dari sekring listrik yang meledak,” ujarnya.

 

Di tengah kondisi panik, Sujana yang kesehariannya bekerja sebagai petani itu berusaha menyelamatkan barang-barang. “Di ruangan itu pemilik menyimpan perabotan dan alat-alat upacara,” kata Iptu Agus.

 

Karena kondisi api terus membesar, korban menyuruh anaknya meminta bantuan warga memadamkan api. Selanjutnya, sekitar pukul 02.00 dua unit mobil pemadam kebakaran Klungkung tiba di lokasi untuk memadamkan api. “Sekitar satu jam pemadamannya,” sebutnya.

 

Dugaan sementara, kebakaran dipicu akibat arus pendek. Dari pengakuan istri korban, percikan api bersumber dari sekring listrik yang berada di depan kamar. “Penyebab kebakaran kemungkinan akibat arus pendek di skring listrik yang berada di depan kamar yang dilihat pertama mengeluarkan asap. Api cepat membesar karena bangunan tua, selain ada banyak barang yang mudah terbakar,” imbuhnya.

 

Akibat peristiwa itu, kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta rupiah. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” tandasnya.

 

Sementara itu, Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta menyatakan pemadaman api oleh petugas sempat mengalami kendala. Selain jalan sempit yang mempersulit mobil damkar masuk, juga karena jalan tanjakan cukup tajam. “Mobil damkar semuanya besar-besar. Karena unit yang kecil sudah diperbantukan di Nusa Penida,” ujarnya. (zul)

 

KLUNGKUNG – Rumah berukuran 6×4 meter persegi milik I Gede Sujana, 50, di Banjar Takedan, Desa Selat Kecamatan Klungkung ludes terbakar pada Jumat dini hari (27/5). Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.

 

Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono seizin Kapolres Klungkung AKBP I Made Dhanuardana mengungkapkan, peristiwa kebakaran yang melahap seluruh bangunan rumah terjadi pukul 00.25 Jumat dini hari. Saat itu seluruh penghuni rumah tengah tertidur pulas.

 

Pemilik rumah sempat mendengar suara ledakan di arah depan kamar. Sujana bersama istrinya Ni Kadek Mareni langsung bergegas keluar kamar menuju sumber suara ledakan. “Pemilik rumah sudah melihat asap tebal dari sekring listrik yang meledak,” ujarnya.

 

Di tengah kondisi panik, Sujana yang kesehariannya bekerja sebagai petani itu berusaha menyelamatkan barang-barang. “Di ruangan itu pemilik menyimpan perabotan dan alat-alat upacara,” kata Iptu Agus.

 

Karena kondisi api terus membesar, korban menyuruh anaknya meminta bantuan warga memadamkan api. Selanjutnya, sekitar pukul 02.00 dua unit mobil pemadam kebakaran Klungkung tiba di lokasi untuk memadamkan api. “Sekitar satu jam pemadamannya,” sebutnya.

 

Dugaan sementara, kebakaran dipicu akibat arus pendek. Dari pengakuan istri korban, percikan api bersumber dari sekring listrik yang berada di depan kamar. “Penyebab kebakaran kemungkinan akibat arus pendek di skring listrik yang berada di depan kamar yang dilihat pertama mengeluarkan asap. Api cepat membesar karena bangunan tua, selain ada banyak barang yang mudah terbakar,” imbuhnya.

 

Akibat peristiwa itu, kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta rupiah. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” tandasnya.

 

Sementara itu, Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta menyatakan pemadaman api oleh petugas sempat mengalami kendala. Selain jalan sempit yang mempersulit mobil damkar masuk, juga karena jalan tanjakan cukup tajam. “Mobil damkar semuanya besar-besar. Karena unit yang kecil sudah diperbantukan di Nusa Penida,” ujarnya. (zul)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/