SINGARAJA– Sebanyak 270 kepala keluarga di Buleleng mendapat bantuan untuk membangun kamar mandi. Bantuan itu sengaja diberikan pada keluarga-keluarga yang belum memiliki akses sanitasi memadai. Terutama yang belum memiliki kamar mandi sendiri untuk keperluan buang hajat.
Bantuan itu disebar ke lima desa yang ada di Buleleng. Yakni di Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak sebanyak 55 unit, Desa Banjar Tegeha di Kecamatan Banjar sebanyak 50 unit, Desa Tegallinggah di Kecamatan Sukasada, serta Desa Tejakula dan Desa Tembok di Kecamatan Tejakula masing-masing sebanyak 50 unit.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, bantuan itu dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat. Total bantuan yang disalurkan senilai Rp 2,29 miliar.
Masing-masing keluarga menerima bantuan senilai Rp 8,5 juta. Selanjutnya bantuan itu dikelola secara swadaya oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di masing-masing desa. “Bantuan itu mencakup water closet, septic tank, dan bilik sederhana. Banyak juga warga yang antusias, membuat bilik yang lebih bagus dengan tambahan biaya sendiri,” jelasnya.
Pemerintah sengaja menggelontorkan program tersebut untuk menekan prevalensi stunting di Kabupaten Buleleng. Sebab mengacu data statistik, dari 791 ribu penduduk Buleleng, ada 5,53 persen penduduk yang belum memiliki akses pada sarana kakus yang memadai. “Programnya memang sengaja kami bawa ke kawasan pedesaan. Karena kalau lihat di perkotaan, aksesnya sudah cukup memadai. Sedangkan di pedesaan masih ada kendala. Kami harap ini juga bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Adiptha. (eps)