27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:02 AM WIB

Puluhan SD Minim Murid, Pemerintah Pertahankan, Janji Tak Akan Tutup Sekolah

SINGARAJA– Sebanyak 68 unit sekolah dasar (SD) negeri dan dua unit sekolah dasar swasta di Buleleng minim pelamar. Sekolah-sekolah tersebut hanya menerima pelamar maksimal sebanyak 10 orang siswa. Padahal daya tampung di sekolah tersebut hingga 28 orang siswa.

 

Mengacu Data Pokok Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dapodik Kemdikbud), sekolah-sekolah itu tersebar di seluruh kecamatan. Menariknya ada satu unit sekolah yang sama sekali tidak menerima siswa baru. Yakni SDN 3 Pucaksari.

 

“Sampai dengan tanggal 3 Agustus memang belum ada siswa baru yang masuk ke sana. Jadi catatan di sana tidak ada siswa di kelas 1,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata.

 

Menurutnya hal itu terjadi karena sebaran penduduk di sekitar sekolah itu terbilang minim. Dilihat dari  trend jumlah siswa, rata-rata tiap tahun jumlah siswa yang melamar memang minim. Mengingat jumlah penduduk usia sekolah juga minim.

 

Kendati sekolah tersebut minim siswa, ia memastikan pemerintah tetap mempertahankan sekolah-sekolah itu. Sebab pemerintah mempertimbangkan efektivitas pelayanan pendidikan pada siswa. “Kami tidak akan menutup sekolah tersebut. Karena ini menyangkut pelayanan pendidikan dasar. Justru kalau ditutup bisa menyebabkan angka partisipasi jadi turun,” jelas pria yang akrab disapa Gus Surya itu.

 

Lebih lanjut Gus Surya mengatakan, pemerintah akan tetap memastikan pemenuhan pelayanan dasar bagi siswa. Apabila kesulitan membiayai guru honor lewat dana BOS, ia meminta kepala sekolah melaporkan hal itu pada dinas.

 

“Karena jumlah siswanya sedikit, otomatis BOS-nya tidak banyak seperti sekolah-sekolah lain. Kalau memang BOS-nya tidak mampu membiayai, kami yang akan mengupayakan. Pemenuhan sarana dan prasarana juga tetap kami optimalkan lewat DAK,” tandasnya. (eps)

 

 

SINGARAJA– Sebanyak 68 unit sekolah dasar (SD) negeri dan dua unit sekolah dasar swasta di Buleleng minim pelamar. Sekolah-sekolah tersebut hanya menerima pelamar maksimal sebanyak 10 orang siswa. Padahal daya tampung di sekolah tersebut hingga 28 orang siswa.

 

Mengacu Data Pokok Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dapodik Kemdikbud), sekolah-sekolah itu tersebar di seluruh kecamatan. Menariknya ada satu unit sekolah yang sama sekali tidak menerima siswa baru. Yakni SDN 3 Pucaksari.

 

“Sampai dengan tanggal 3 Agustus memang belum ada siswa baru yang masuk ke sana. Jadi catatan di sana tidak ada siswa di kelas 1,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata.

 

Menurutnya hal itu terjadi karena sebaran penduduk di sekitar sekolah itu terbilang minim. Dilihat dari  trend jumlah siswa, rata-rata tiap tahun jumlah siswa yang melamar memang minim. Mengingat jumlah penduduk usia sekolah juga minim.

 

Kendati sekolah tersebut minim siswa, ia memastikan pemerintah tetap mempertahankan sekolah-sekolah itu. Sebab pemerintah mempertimbangkan efektivitas pelayanan pendidikan pada siswa. “Kami tidak akan menutup sekolah tersebut. Karena ini menyangkut pelayanan pendidikan dasar. Justru kalau ditutup bisa menyebabkan angka partisipasi jadi turun,” jelas pria yang akrab disapa Gus Surya itu.

 

Lebih lanjut Gus Surya mengatakan, pemerintah akan tetap memastikan pemenuhan pelayanan dasar bagi siswa. Apabila kesulitan membiayai guru honor lewat dana BOS, ia meminta kepala sekolah melaporkan hal itu pada dinas.

 

“Karena jumlah siswanya sedikit, otomatis BOS-nya tidak banyak seperti sekolah-sekolah lain. Kalau memang BOS-nya tidak mampu membiayai, kami yang akan mengupayakan. Pemenuhan sarana dan prasarana juga tetap kami optimalkan lewat DAK,” tandasnya. (eps)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/