26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:00 AM WIB

Cegah Warga Bekerja di Negara Konflik, Disnaker Siapkan Antisipasi

SINGARAJA– Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng berencana menyiapkan langkah pencegahan. Mengantisipasi masuknya pekerja migran asal Buleleng ke daerah-daerah konflik.

 

Kepala Disnaker Buleleng Komang Sumertajaya mengatakan, tercatat ada 7 orang warga Buleleng yang bekerja di Ukraina. Seluruhnya telah menjalani proses repatriasi ke tanah air. Mereka juga sudah tiba di Bali pada Senin (7/3) malam.

 

“Informasi dari BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) Bali, memang ada 7 orang warga kita yang bekerja di Ukraina. Tapi mereka sudah tiba di tanah air. Masih ada 3 orang yang masih proses karantina. Rencananya besok (hari ini, Red) sudah pulang ke rumah,” kata Sumertajaya saat ditemui Selasa kemarin (8/3).

 

Ia mengaku kini tengah berkoordinasi secara intens dengan BP2MI Bali. Sebab belum semua pekerja migran berada di Buleleng. Namun bagi Disnaker, saat ini hal terpenting adalah para pekerja tersebut berhasil keluar dari Ukraina.

 

“Karena kondisinya di sana perang. Pasti tidak terbanyakan kondisi mengerikan seperti apa yang mereka lihat. Yang penting, mereka sudah kembali ke tanah air,” imbuhnya.

 

Mengantisipasi hal serupa, Disnaker Buleleng berencana menggelar sosialisasi bagi calon pekerja migran. Sosialisasi akan dilangsungkan pekan depan, dengan melibatkan tenaga ahli dari BP2MI Bali. Dengan harapan calon pekerja migran dapat menghindari bekerja di daerah rawan konflik.

 

“Kami harap kedepannya calon pekerja migran juga bisa mengakses informasi secara global. Terutama kondisi keamanan di negara yang akan dituju. Sehingga mereka nanti tidak terjebak, kalau terjadi kondisi serupa dengan di Ukraina,” kata Sumertajaya.

SINGARAJA– Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng berencana menyiapkan langkah pencegahan. Mengantisipasi masuknya pekerja migran asal Buleleng ke daerah-daerah konflik.

 

Kepala Disnaker Buleleng Komang Sumertajaya mengatakan, tercatat ada 7 orang warga Buleleng yang bekerja di Ukraina. Seluruhnya telah menjalani proses repatriasi ke tanah air. Mereka juga sudah tiba di Bali pada Senin (7/3) malam.

 

“Informasi dari BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) Bali, memang ada 7 orang warga kita yang bekerja di Ukraina. Tapi mereka sudah tiba di tanah air. Masih ada 3 orang yang masih proses karantina. Rencananya besok (hari ini, Red) sudah pulang ke rumah,” kata Sumertajaya saat ditemui Selasa kemarin (8/3).

 

Ia mengaku kini tengah berkoordinasi secara intens dengan BP2MI Bali. Sebab belum semua pekerja migran berada di Buleleng. Namun bagi Disnaker, saat ini hal terpenting adalah para pekerja tersebut berhasil keluar dari Ukraina.

 

“Karena kondisinya di sana perang. Pasti tidak terbanyakan kondisi mengerikan seperti apa yang mereka lihat. Yang penting, mereka sudah kembali ke tanah air,” imbuhnya.

 

Mengantisipasi hal serupa, Disnaker Buleleng berencana menggelar sosialisasi bagi calon pekerja migran. Sosialisasi akan dilangsungkan pekan depan, dengan melibatkan tenaga ahli dari BP2MI Bali. Dengan harapan calon pekerja migran dapat menghindari bekerja di daerah rawan konflik.

 

“Kami harap kedepannya calon pekerja migran juga bisa mengakses informasi secara global. Terutama kondisi keamanan di negara yang akan dituju. Sehingga mereka nanti tidak terjebak, kalau terjadi kondisi serupa dengan di Ukraina,” kata Sumertajaya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/