27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:26 AM WIB

Instruksi Gubernur Koster Belum Dicabut, PTM Tunggu Keptusuan Pemprov

SINGARAJA– Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng menyatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan segera dilaksanakan. Hanya saja Disdikpora Buleleng masih menanti kepastian kebijakan dari Pemprov Bali. Diperkirakan PTM baru akan dilaksanakan paling cepat pada pekan depan.

 

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, pihaknya sudah mempelajari beberapa aturan terkait pelaksanakan PTM terbatas pada masa pandemi. Bila merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, maka PTM terbatas dapat dilakukan di Kabupaten Buleleng. Dengan catatan hanya melibatkan maksimal 50 persen peserta didik. Selain itu proses pembelajaran maksimal dilakukan selama 4 jam.

 

Namun, di sisi lain Surat Gubernur Bali Nomor 192/Satgas Covid-19/II/2022 tentang Instruksi Penanganan Peningkatan Kasus Covid-19. Dalam surat tersebut, seluruh kepala daerah di Bali mendapat instruksi menghentikan pembelajaran tatap muka sementara waktu, sampai situasi kondusif.

 

Astika mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Bali. Mengingat instruksi tersebut belum dicabut. “Kami juga tidak mau bertentangan dengan aturan provinsi. Sehingga kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Disdik Bali soal itu,” kata Astika.

 

Ia memprediksi proses PTM terbatas baru dapat dilaksanakan pada pekan depan. Sebab saat ini seluruh sekolah tengah konsentrasi melakukan evaluasi pembelajaran tengah semester. Beberapa sekolah juga sedang menyiapkan ujian sekolah bagi siswa-siswa yang duduk di kelas akhir.

 

“Minggu depan itu sudah jeda semester. Kalau toh PTM berjalan, kemungkinan minggu depan baru berjalan. Karena sekarang sekolah-sekolah sedang UTS dan menyiapkan ujian sekolah,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut Astika mengatakan, Disdikpora Buleleng telah meminta seluruh sekolah menyiapkan PTM terbatas. Terutama sarana dan prasarana pencegahan covid-19.

 

“Terutama di sekolah-sekolah yang sempat ada klaster. Kami minta agar penerapan protokol kesehatan di sana lebih ketat lagi. Biar tidak terulang lagi,” tukas Astika.

SINGARAJA– Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng menyatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan segera dilaksanakan. Hanya saja Disdikpora Buleleng masih menanti kepastian kebijakan dari Pemprov Bali. Diperkirakan PTM baru akan dilaksanakan paling cepat pada pekan depan.

 

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, pihaknya sudah mempelajari beberapa aturan terkait pelaksanakan PTM terbatas pada masa pandemi. Bila merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, maka PTM terbatas dapat dilakukan di Kabupaten Buleleng. Dengan catatan hanya melibatkan maksimal 50 persen peserta didik. Selain itu proses pembelajaran maksimal dilakukan selama 4 jam.

 

Namun, di sisi lain Surat Gubernur Bali Nomor 192/Satgas Covid-19/II/2022 tentang Instruksi Penanganan Peningkatan Kasus Covid-19. Dalam surat tersebut, seluruh kepala daerah di Bali mendapat instruksi menghentikan pembelajaran tatap muka sementara waktu, sampai situasi kondusif.

 

Astika mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Bali. Mengingat instruksi tersebut belum dicabut. “Kami juga tidak mau bertentangan dengan aturan provinsi. Sehingga kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Disdik Bali soal itu,” kata Astika.

 

Ia memprediksi proses PTM terbatas baru dapat dilaksanakan pada pekan depan. Sebab saat ini seluruh sekolah tengah konsentrasi melakukan evaluasi pembelajaran tengah semester. Beberapa sekolah juga sedang menyiapkan ujian sekolah bagi siswa-siswa yang duduk di kelas akhir.

 

“Minggu depan itu sudah jeda semester. Kalau toh PTM berjalan, kemungkinan minggu depan baru berjalan. Karena sekarang sekolah-sekolah sedang UTS dan menyiapkan ujian sekolah,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut Astika mengatakan, Disdikpora Buleleng telah meminta seluruh sekolah menyiapkan PTM terbatas. Terutama sarana dan prasarana pencegahan covid-19.

 

“Terutama di sekolah-sekolah yang sempat ada klaster. Kami minta agar penerapan protokol kesehatan di sana lebih ketat lagi. Biar tidak terulang lagi,” tukas Astika.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/