33.5 C
Jakarta
26 April 2024, 13:51 PM WIB

Tak Ada Jenazah Hilang, Upacara Guru Piduka Tunggu Hari Baik

SINGARAJA– Polisi akhirnya melakukan penyelidikan di Setra Desa Adat Gerokgak. Penyelidikan dilakukan untuk menggali motif perusakan liang kubur yang ada di pemakaman setempat. Dari hasil penyelidikan polisi, diduga tidak ada jenazah yang hilang.

 

Sabtu pagi kemarin (9/4) tim dari Unit Reskrim Polsek Gerokgak, mendatangi tempat kejadian perkara. Tim melakukan olah tempat kejadian perkara. Sekaligus mengukur kedalaman liang yang sempat digali.

 

Dari hasil olah TKP, galian yang terlihat ukurannya cukup kecil. Hanya berkisar 30-40 centimeter. Tak ada satu pun yang lebih dari satu meter. Salah satu di antaranya bahkan hanya merusak gundukan saja.

 

“Galiannya tidak dalam. Hanya ada bekas seperti pernah digali. Sudah dilakukan olah TKP. Hasilnya tidak ada jenazah maupun bekas kubur yang hilang,” kata Kapolsek Gerokgak Kompol Ketut Suaka Purnawasa saat dikonfirmasi kemarin.

 

Suaka mengatakan pihaknya juga sudah meminta keterangan dari beberapa prajuru di Desa Adat Gerokgak. Di antaranya Bendesa Adat Gerokgak Jro Kadek Sumantra, petajuh desa adat, serta unsur pecalang.

 

“Masih kami dalami terus untuk menemukan titik terang, apa sebenarnya motif orang menggali kuburan tersebut. Karena ini memicu keresahan di masyarakat,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Bendesa Adat Gerokgak Jro Kadek Sumantra yang dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya masih mencari hari baik untuk menggelar upacara guru piduka. Rencananya keputusan itu akan diambil dalam paruman.

 

“Kami juga akan konsultasikan hal ini dengan sulinggih. Supaya prosesinya tidak salah nanti,” demikian Sumantra.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, 9 buah liang kubur di Setra Desa Adat Gerokgak, digali orang tak dikenal. Galian pada liang kubur itu ditemukan pada Kamis (7/4) sore lalu. Saat itu salah seorang warga, Gede Sukadana, 51, hendak menggali liang kubur, lantaran ada warga yang meninggal dunia. Saat masuk areal setra, Sukadana mendapati salah satu liang kubur dalam kondisi rusak.

 

Setelah berkeliling, warga mendapati ada 9 buah liang kubur yang diduga sempat digali. Peristiwa itu langsung disampaikan pada desa adat. Selanjutnya desa adat memutuskan melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Gerokgak.

 

SINGARAJA– Polisi akhirnya melakukan penyelidikan di Setra Desa Adat Gerokgak. Penyelidikan dilakukan untuk menggali motif perusakan liang kubur yang ada di pemakaman setempat. Dari hasil penyelidikan polisi, diduga tidak ada jenazah yang hilang.

 

Sabtu pagi kemarin (9/4) tim dari Unit Reskrim Polsek Gerokgak, mendatangi tempat kejadian perkara. Tim melakukan olah tempat kejadian perkara. Sekaligus mengukur kedalaman liang yang sempat digali.

 

Dari hasil olah TKP, galian yang terlihat ukurannya cukup kecil. Hanya berkisar 30-40 centimeter. Tak ada satu pun yang lebih dari satu meter. Salah satu di antaranya bahkan hanya merusak gundukan saja.

 

“Galiannya tidak dalam. Hanya ada bekas seperti pernah digali. Sudah dilakukan olah TKP. Hasilnya tidak ada jenazah maupun bekas kubur yang hilang,” kata Kapolsek Gerokgak Kompol Ketut Suaka Purnawasa saat dikonfirmasi kemarin.

 

Suaka mengatakan pihaknya juga sudah meminta keterangan dari beberapa prajuru di Desa Adat Gerokgak. Di antaranya Bendesa Adat Gerokgak Jro Kadek Sumantra, petajuh desa adat, serta unsur pecalang.

 

“Masih kami dalami terus untuk menemukan titik terang, apa sebenarnya motif orang menggali kuburan tersebut. Karena ini memicu keresahan di masyarakat,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Bendesa Adat Gerokgak Jro Kadek Sumantra yang dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya masih mencari hari baik untuk menggelar upacara guru piduka. Rencananya keputusan itu akan diambil dalam paruman.

 

“Kami juga akan konsultasikan hal ini dengan sulinggih. Supaya prosesinya tidak salah nanti,” demikian Sumantra.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, 9 buah liang kubur di Setra Desa Adat Gerokgak, digali orang tak dikenal. Galian pada liang kubur itu ditemukan pada Kamis (7/4) sore lalu. Saat itu salah seorang warga, Gede Sukadana, 51, hendak menggali liang kubur, lantaran ada warga yang meninggal dunia. Saat masuk areal setra, Sukadana mendapati salah satu liang kubur dalam kondisi rusak.

 

Setelah berkeliling, warga mendapati ada 9 buah liang kubur yang diduga sempat digali. Peristiwa itu langsung disampaikan pada desa adat. Selanjutnya desa adat memutuskan melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Gerokgak.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/